Logo Header Antaranews Jateng

Fitur antrean online percepat Lala peroleh pelayanan JKN

Kamis, 20 Februari 2025 15:33 WIB
Image Print
Aplikasi Mobile JKN makin menjadi primadona di kalangan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), seperti yang dirasakan oleh Nina Nur Laila (30). Dok. BPJS Kesehatan

Semarang (ANTARA) - Aplikasi Mobile JKN makin memudahkan dan kini menjadi primadona di kalangan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), seperti yang dirasakan oleh  Nina Nur Laila (30).

Peserta JKN yang terdaftar pada segmen Peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) ini mengaku telah sering memanfaatkan aplikasi tersebut.

“Karena dalam pekerjaan saya sering berada di lapangan dengan mobilitas tinggi, adanya fitur antrean online saat saya perlu ke fasilitas kesehatan, bagi saya sangat mempermudah dalam mengatur waktu,” ucapnya, Rabu (19/2).

Fitur antrean online sangat membantu Lala untuk memprediksi kapan dirinya harus berangkat ke puskesmas.

Pada Aplikasi Mobile JKN juga ada perhitungan waktu tunggu layanan sampai dirinya dipanggil petugas untuk dapat konsultasi dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

“Antrean online ini sangat fleksibel bagi saya”, tambahnya.

Seperti bulan lalu, saat mengalami cedera pergelangan tangan, Lala memanfaatkan antrean online. Ia hendak mengutarakan keluhannya ke dokter, yang ia kira hal itu hanya keseleo biasa saat mengangkat barang. Apalagi, sehari-hari Lala berjibaku dalam pekerjaan, sampai tidak mengindahkan rasa tidak nyaman pada pergelangan tangannya.  

“Namun semakin hari, saya merasa sangat mengganggu tiap hari nyeri, apalagi yang cedera tangan kanan. Selain mengganggu aktivitas, dokter juga mengatakan apabila dengan terapi obat hanya mampu mengurangi rasa nyeri saja,” ucap Lala

Berdasarkan hasil pemeriksaan di FKTP, dokter menyarankan untuk memperoleh penanganan lebih lanjut ke rumah sakit akibat ganglion yang semakin membesar dalam tempo singkat. Saat itu, petugas faskes juga mengarahkan untuk memanfaatkan kembali antrean online.

“Petugas puskesmas justru mengedukasi saya agar menggunakan antrean online. Jadi, saya dibantu melalui Aplikasi Mobile JKN untuk memilih pada tanggal yang tersedia saya bisa memilih ke dokter siapa, dan praktek pada jam berapa,” ucapnya.

Lala bersyukur perusahaannya mendaftarkan dan rutin membayarkan iuran JKN bagi seluruh pekerja  dalam Program ini. Terlebih Program JKN ini telah memiliki berbagai fitur digital yang tentunya sangat membantu kaum pekerja dalam memperoleh pelayanan kesehatan.

“Menurut saya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan Program JKN semakin cepat, apalagi sekarang ada Aplikasi Mobile JKN ya,” tambahnya.

Selain itu, menurut Lala dokter di Rumah Sakit Unimus sangat cekatan dalam memberikan penanganan untuk dirinya. Pemeriksaan lanjutan oleh dokter bedah menyarankan agar jaringan ganglion dilakukan pengangkatan agar mempercepat penyembuhan.

“Sejauh ini, dokter sangat suportif untuk mengarahkan pengobatan bagi saya. Obat-obatan yang saya terima juga ter-cover oleh Program JKN. Tidak ada penambahan obat-obatan yang harus saya bayar,” kata Lala.

Lala merasa sangat terbantu dengan adanya Program JKN. Terlebih sebelum terdaftar sebagai peserta PPU dirinya memang telah menjadi peserta JKN dengan membayarkan iuran secara mandiri.

“Saya ga perlu khawatir lagi, kalo sakit dan harus ke rumah sakit. Biayanya gimana dibeda-bedakan atau tidak. Pengalaman saya tidak ada perbedaan antara pasien umum ataupun BPJS Kesehatan. Lancar-lancar saja,” ucapnya.

Sebagai pengguna Program JKN, Lala kembali mengingatkan agar seluruh peserta JKN memahami prosedur yang ada untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Apabila sudah dilakukan sesuai prosedur dan ketentuan, pasti pelayanan kesehatan yang diterima pastinya tidak akan kendala yang berarti.

“Saya berharap Program JKN ini bisa terus ada sampai kapanpun, apalagi seluruh keluarga saya juga telah terdaftar sebagai peserta JKN. Kita tidak pernah tahu kapan jatuh sakit dan kapan membutuhkan biaya yang banyak saat jatuh sakit. Pasti ada kecemasan tersendiri apabila tidak ada Program JKN,” tambahnya.

Menurut pandangannya, jika tidak ada Program JKN, pasti akan banyak di luar sana yang tidak berani untuk mengakses pelayanan kesehatan. ***

 



Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2025