Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah membuka lima pasar hewan dengan tetap menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) ketat untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah itu.

"Kami bersama Dinas Perdagangan Boyolali telah membuka semua pasar hewan, tetapi masih harus sesuai SOP pengetatan untuk mencegah PMK," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Suciati di Boyolali, Rabu.

Menurut Lusia Dyah Suciati, di Boyolali ada lima pasar hewan yang sudah dibuka, yakni Pasar Hewan Jelok Cepogo, Pasar Hewan Purworejo Nogosari, Pasar Hewan Simo, Pasar Hewan Ampel, dan Pasar Hewan Karanggede.

Pada awalnya pembukaan pasar hewan dilakukan uji coba dengan SOP ketat di Pasar Jelok Cepogo, disusul Pasar Hewan Purworejo Nogosari yang berjalan dengan baik dan akhir September diikuti tiga pasar hewan lainnya dengan tetap SOP pengetatan.

Meskipun kasus PMK di Boyolali sudah mulai menurun, SOP ketat untuk perdagangan hewan harus dipatuhi, sehingga sudah tidak ada penularan lagi dan wabah segera selesai.

Oleh karena itu, SOP ketat harus tetap dilakukan di pasar hewan, antara lain jam operasional pasar dimulai pukul 07.00 WIB--pukul 15.00 WIB, pedagang yang boleh masuk ke area pasar adalah mereka miliki kartu tanda pendudukan (KTP) Boyolali, hewan ternak berasal dari wilayah lokal, hewan ternak dalam kondisi sehat yang boleh dibawa masuk ke area pasar.

Selain itu, jika terdapat satu hewan ternak terindikasi PMK, semua ternak yang dibawa dalam satu kendaraan tersebut tidak boleh dibawa masuk ke area pasar, dilakukan penyemprotan dan dipping terhadap hewan ternak yang masuk area pasar.

Pihaknya mencatat kasus PMK di Boyolali hingga Selasa (4/10), suspek tidak ada tambahan sebanyak 5.827 ekor, sembuh sebanyak 4.879 ekor, dan sisa kasus 733 ekor.

Disnakkan Boyolali juga telah melakukan pengobatan hewan ternak yang suspek PMK sebanyak 5.859 ekor dan vaksinasi untuk hewan ternak yang sehat di zona hijau. Vaksinasi tahap pertama mencapai 4.896 ekor, revaksinasi 3.858 ekor, dan tambahan vaksinasi 19.625 dosis sudah disuntikkan ke hewan ternak mencapai 6.461 ekor.