Pemkab Batang ajak UMKM bertransformasi digital
Kamis, 29 Desember 2022 10:00 WIB
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Subiyanto. (ANTARA/Kutnadi)
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa mengintegrasikan teknologi digital sebagai sarana untuk memasarkan produk yang mereka hasilkan.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Subiyanto di Batang, Rabu, mengatakan bahwa saat ini sudah memasuki era digitalisasi sehingga para pelaku UMKM harus bisa beradaptasi agar usahanya tetap bertahan bahkan semakin berkembang.
"Pemasaran produk dan pengadaan barang pada zaman sekarang memang sudah berbasis elektronik. Jadi semua serba digital," kata Subiyanto.
Menurut dia, pemerintah saat ini sudah mulai menerapkan sistem digitalisasi untuk kebutuhan pembelanjaan produk sehingga dalam praktiknya pelaku UMKM bisa menjadi bagian dan masuk ke dalam katalog berbasis digital.
Pemkab Batang, kata dia, sudah menyediakan sejumlah program seperti gratis ongkos kirim (ongkir), e-Blangkon, dan katalog lokal agar UMKM bisa masuk ke dalam sistem itu.
Subiyanto mengatakan pada tahun 2022 ini, pihaknya sudah menyiapkan sekitar 30 UMKM untuk bisa beradaptasi dengan sistem elektronik dan digitalisasi meski masih banyak para pelaku usaha yang belum secara maksimal beradaptasi dengan cara baru ini.
"Masih ada beberapa yang belum bisa maksimal karena para pelaku UMKM sudah banyak disibukkan dengan pesanan produk (orderan) dengan model yang biasa sehingga mereka belum maksimal menggunakan sistem elektronik," katanya.
"Yang jelas kami berupaya agar pelaku usaha bisa mengikuti dan beradaptasi dengan perkembangan zaman sehingga UMKM Batang bisa semakin maju," tambah Subiyanto.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Subiyanto di Batang, Rabu, mengatakan bahwa saat ini sudah memasuki era digitalisasi sehingga para pelaku UMKM harus bisa beradaptasi agar usahanya tetap bertahan bahkan semakin berkembang.
"Pemasaran produk dan pengadaan barang pada zaman sekarang memang sudah berbasis elektronik. Jadi semua serba digital," kata Subiyanto.
Menurut dia, pemerintah saat ini sudah mulai menerapkan sistem digitalisasi untuk kebutuhan pembelanjaan produk sehingga dalam praktiknya pelaku UMKM bisa menjadi bagian dan masuk ke dalam katalog berbasis digital.
Pemkab Batang, kata dia, sudah menyediakan sejumlah program seperti gratis ongkos kirim (ongkir), e-Blangkon, dan katalog lokal agar UMKM bisa masuk ke dalam sistem itu.
Subiyanto mengatakan pada tahun 2022 ini, pihaknya sudah menyiapkan sekitar 30 UMKM untuk bisa beradaptasi dengan sistem elektronik dan digitalisasi meski masih banyak para pelaku usaha yang belum secara maksimal beradaptasi dengan cara baru ini.
"Masih ada beberapa yang belum bisa maksimal karena para pelaku UMKM sudah banyak disibukkan dengan pesanan produk (orderan) dengan model yang biasa sehingga mereka belum maksimal menggunakan sistem elektronik," katanya.
"Yang jelas kami berupaya agar pelaku usaha bisa mengikuti dan beradaptasi dengan perkembangan zaman sehingga UMKM Batang bisa semakin maju," tambah Subiyanto.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB