Pemkab Kudus kebut perbaikan pompa pengendali banjir
Kamis, 5 Januari 2023 15:22 WIB
Mesin pompa pengendali banjir yang ada di Polder Tanggulangin Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, baru diangkat untuk dibawa ke Semarang dilakukan perbaikan, Kamis (5/1/2022). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah berharap perbaikan mesin pompa pengendali banjir dipercepat, karena dari tiga mesin pompa yang ada, salah satunya mengalami kerusakan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait agar perbaikan mesin pompa tersebut bisa dipercepat, sehingga bisa digunakan untuk membuang air banjir yang menggenangi Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati," kata Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Kamis.
Harapannya, kata dia, mesin pompa tersebut bisa digunakan sebelum genangan banjir surut. Jika perbaikannya terlalu lama dan baru bisa dioperasikan saat banjir surut, tentunya percuma.
Apalagi, kata dia, mesin pompa pengendali banjir tersebut, saat ini sangat dibutuhkan untuk mengurangi genangan banjir di Desa Jati Wetan.
Awalnya, imbuh dia, mesin pompa pengendali banjir hanya dua unit dengan kapasitas masing-masing 200 meter kubik per detik. Kemudian, ada tambahan satu unit mesin pompa yang baru, sehingga kemampuan membuang air bisa lebih besar lagi.
Upaya lain untuk mengurangi genangan banjir, yakni dengan meminta bantuan tambahan pompa penyedot air yang disampaikan saat rapat bersama dengan Gubernur Jateng dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Nantinya biar BPBD Kudus yang berkoordinasi dengan pihak terkait. Sementara tanggul sungai yang rendah juga ditinggikan untuk antisipasi agar airnya tidak melimpas," ujarnya.
Bantuan untuk mengurangi genangan juga diberikan oleh PT Pura dengan mengoperasikan polder yang dimiliki.
General Manager HR-GA Pura Group Agung Subani menyatakan kesiapannya membantu penanganan bencana alam dengan mengoperasikan dua unit mesin pompa penyedot air dengan kapasitas 5.000 liter per detik untuk setiap unit mesinnya.
Perusahaan tersebut juga akan membangun satu polder lagi dengan kapasitas mesin pompa penyedot 20.000 liter per detik.
Baca juga: 3.351 hektare tanaman padi di Kabupaten Kudus tergenang banjir
Baca juga: Banjir Kudus, jumlah desa terdampak bertambah jadi 25
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait agar perbaikan mesin pompa tersebut bisa dipercepat, sehingga bisa digunakan untuk membuang air banjir yang menggenangi Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati," kata Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Kamis.
Harapannya, kata dia, mesin pompa tersebut bisa digunakan sebelum genangan banjir surut. Jika perbaikannya terlalu lama dan baru bisa dioperasikan saat banjir surut, tentunya percuma.
Apalagi, kata dia, mesin pompa pengendali banjir tersebut, saat ini sangat dibutuhkan untuk mengurangi genangan banjir di Desa Jati Wetan.
Awalnya, imbuh dia, mesin pompa pengendali banjir hanya dua unit dengan kapasitas masing-masing 200 meter kubik per detik. Kemudian, ada tambahan satu unit mesin pompa yang baru, sehingga kemampuan membuang air bisa lebih besar lagi.
Upaya lain untuk mengurangi genangan banjir, yakni dengan meminta bantuan tambahan pompa penyedot air yang disampaikan saat rapat bersama dengan Gubernur Jateng dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Nantinya biar BPBD Kudus yang berkoordinasi dengan pihak terkait. Sementara tanggul sungai yang rendah juga ditinggikan untuk antisipasi agar airnya tidak melimpas," ujarnya.
Bantuan untuk mengurangi genangan juga diberikan oleh PT Pura dengan mengoperasikan polder yang dimiliki.
General Manager HR-GA Pura Group Agung Subani menyatakan kesiapannya membantu penanganan bencana alam dengan mengoperasikan dua unit mesin pompa penyedot air dengan kapasitas 5.000 liter per detik untuk setiap unit mesinnya.
Perusahaan tersebut juga akan membangun satu polder lagi dengan kapasitas mesin pompa penyedot 20.000 liter per detik.
Baca juga: 3.351 hektare tanaman padi di Kabupaten Kudus tergenang banjir
Baca juga: Banjir Kudus, jumlah desa terdampak bertambah jadi 25
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Menteri Basuki instruksikan peningkatan pengendali banjir di Kota Semarang
02 December 2023 11:15 WIB
Sistem pengendali banjir Kota Pekalongan efektif kurangi wilayah terdampak
27 February 2023 22:21 WIB, 2023
Ganjar tegaskan lima komoditas menjadi perhatian pengendali inflasi
23 December 2021 16:22 WIB, 2021