Pemalang (ANTARA) - Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)  Prof Sofyan Anif mengatakan bahwa karakteristik negara-negara maju terletak pada kecepatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Selain itu, indikasi lain yakni berkembangnya bidang pendidikan yang lebih spesifik, makin tumbuh dan berkembangnya sekolah-sekolah kejuruan dan vokasi dibanding sekolah umum (SMA), dan perguruan tinggi yang spesifik di bidang masing-masing," kata Sofyan Anif  saat  pada peluncuran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMK Muhammadiyah 9 Pemalang di Bodeh, Pemalang, Minggu (15/1).

Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Plt Bupati Pemalang Mansyur Hidayat, Ketua PDM Pemalang Abdul Mu’in Malilang, Pimred daulat.co Wahidin Hasan, Muspimcam Kecamatan Bodeh, Ortom tingkat daerah, dan warga Muhammadiyah di Kecamatan Bodeh.

Untuk itu, lanjut dia, pada Juli 2023 UMS akan membuka kerja sama pendirian fakultas lintas perguruan tinggi dengan salah satu perguruan tinggi di Korea Selatan. "Ini sekaligus agar syiar Muhammadiyah makin mendunia,” jelas Anif.

Menurut dia, Korea Selatan dipilih karena diyakini akan menjadi negara maju setelah China, dan Jepang, yang terlihat dari pengembangan teknologi yang diterapkan.

Sementara Plt  Bupati Pemalang Mansyur Hidayat mengatakan terima kasih kepada Muhammadiyah yang terus berkontribusi dalam bidang pendidikan termasuk pendirian SMK Muhammadiyah 9 sekaligus peluncuran PPDB tahun mata pelajaran 2023-2024.  Peresmian itu juga sebagai kontribusi Muhammadiyah dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa.

“Ini menjadi bagian dari upaya penguatan Muhammadiyah dalam upaya terus-menerus mencerdaskan kehidupan berbangsa ukhuwah wathaniyah, tidak sekedar penguatan dan persaudaraan sesama Muslim ukhuwah Islamiyah maupun ukhuwah insaniyah menggalang persaudaraan kemanusiaan,” jelas Mansyur Hidayat.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pemalang Abdul Mu’in Malilang juga mengatakan bahwa mendirikan sekolah Muhammadiyah dalam keberhasilan harus dibarengi dengan kesungguhan.

"Karena mendirikan lebih mudah dibanding dengan merawat keberlangsungan agar pendidikan Muhammadiyah terus mengalami eksistensi dan berkelanjutan," tegasnya.