DKP Semarang segera miliki mobil laboratorium optimalkan pengawasan
Sabtu, 4 Februari 2023 8:21 WIB
Anggota tim Jejaring Kemanan Pangan Daerah (JKPD) meneliti sampel bahan makanan dari pedagang saat sidak di Pasar Legi Solo, Jawa Tengah, Rabu (20/4/2022). Kegiatan tersebut sebagai langkah pengawasan dan antisipasi peredaran sejumlah makanan yang diduga mengandung bahan berbahaya. ANTARAFOTO/Maulana Surya/tom (ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Semarang (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang segera memiliki mobil laboratorium untuk mengoptimalkan program pengawasan pangan di berbagai lokasi, mulai pasar tradisional hingga sekolah-sekolah.
"Selama ini kami melakukan kegiatan pengawasan ini secara manual dengan bergerak seminggu 2-3 kali di sekolah dan pasar tradisional," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Semarang Bambang Pramusinto di Semarang, Jumat.
Dengan langkah manual, kata dia, tentunya membuat langkah pengawasan menjadi terbatas, apalagi membutuhkan perlengkapan laboratorium untuk mengecek kandungan bahan berbahaya, seperti boraks, formalin, dan rhodamin B.
"Tahun ini, Dinas Ketahanan Pangan pengadaan mobilab (mobil laboratorium) untuk memaksimalkan pengawasan. Jadi, mobil khusus yang disiapkan dengan berbagai perangkat laboratorium yang dibutuhkan," katanya.
Ia menyebutkan anggaran yang dialokasikan sekitar Rp1 miliar untuk pengadaan mobil laboratorium beserta alat-alat yang dibutuhkan dan operasional.
Bambang mengharapkan keberadaan mobil laboratorium itu bisa memaksimalkan langkah pengawasan karena mobilitas lebih cepat dan lebih praktis, mengingat lokasi pengawasan tersebar di Kota Semarang.
"Jika ada mobil laboratorium maka sewaktu-waktu bisa bergerak lebih cepat, berpindah dari satu objek ke objek lain, sekolah satu ke sekolah lain, supaya pengawasan pangan di tempat-tempat ini relatif baik," katanya.
Menurut dia, dengan adanya mobil laboratorium bisa melakukan pengawasan di lima hingga tujuh lokasi dalam sehari, dan lokasinya bisa diperluas hingga pusat-pusat kuliner.
Dari hasil pengawasan pangan, Bambang mengakui selama ini banyak temuan makanan yang mengandung bahan berbahaya, dan paling banyak adalah formalin dan pewarna tekstil di sekolah-sekolah dasar.
"Begitu ada temuan, kami edukasi dulu, karena pedagang ini juga tidak tahu, mereka juga kulakan. Alhamdulillah, edukasi ini cukup efektif. Oleh karena itu, pengawasan kami optimalkan dengan mobilab," katanya.
Rencananya, kata Bambang, mobil laboratorium DKP Kota Semarang itu akan diluncurkan bersamaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Kota Semarang pada 2 Mei mendatang.
Baca juga: Jaga harga stabil, DKP Boyolali gelar pasar murah
"Selama ini kami melakukan kegiatan pengawasan ini secara manual dengan bergerak seminggu 2-3 kali di sekolah dan pasar tradisional," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Semarang Bambang Pramusinto di Semarang, Jumat.
Dengan langkah manual, kata dia, tentunya membuat langkah pengawasan menjadi terbatas, apalagi membutuhkan perlengkapan laboratorium untuk mengecek kandungan bahan berbahaya, seperti boraks, formalin, dan rhodamin B.
"Tahun ini, Dinas Ketahanan Pangan pengadaan mobilab (mobil laboratorium) untuk memaksimalkan pengawasan. Jadi, mobil khusus yang disiapkan dengan berbagai perangkat laboratorium yang dibutuhkan," katanya.
Ia menyebutkan anggaran yang dialokasikan sekitar Rp1 miliar untuk pengadaan mobil laboratorium beserta alat-alat yang dibutuhkan dan operasional.
Bambang mengharapkan keberadaan mobil laboratorium itu bisa memaksimalkan langkah pengawasan karena mobilitas lebih cepat dan lebih praktis, mengingat lokasi pengawasan tersebar di Kota Semarang.
"Jika ada mobil laboratorium maka sewaktu-waktu bisa bergerak lebih cepat, berpindah dari satu objek ke objek lain, sekolah satu ke sekolah lain, supaya pengawasan pangan di tempat-tempat ini relatif baik," katanya.
Menurut dia, dengan adanya mobil laboratorium bisa melakukan pengawasan di lima hingga tujuh lokasi dalam sehari, dan lokasinya bisa diperluas hingga pusat-pusat kuliner.
Dari hasil pengawasan pangan, Bambang mengakui selama ini banyak temuan makanan yang mengandung bahan berbahaya, dan paling banyak adalah formalin dan pewarna tekstil di sekolah-sekolah dasar.
"Begitu ada temuan, kami edukasi dulu, karena pedagang ini juga tidak tahu, mereka juga kulakan. Alhamdulillah, edukasi ini cukup efektif. Oleh karena itu, pengawasan kami optimalkan dengan mobilab," katanya.
Rencananya, kata Bambang, mobil laboratorium DKP Kota Semarang itu akan diluncurkan bersamaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Kota Semarang pada 2 Mei mendatang.
Baca juga: Jaga harga stabil, DKP Boyolali gelar pasar murah
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024