Semarang (ANTARA) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Tengah menindaklanjuti instruksi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan menggelar rapat kerja daerah dalam waktu dekat untuk merumuskan strategi pemenangan pada Pemilu 2024.

“Ketum sudah memberikan arahan pada semua kader. Tindak lanjutnya kami segera menggelar rakerda, mungkin April 2023," kata Sekretaris DPD Partai Demokrat Kartina Sukawati di Semarang, Rabu.

Ia mengungkapkan ada beberapa poin penting yang akan dibahas di Rakerda Partai Demokrat mendatang di antaranya upaya mendongkrak suara partai dan menambah jumlah kursi di semua tingkatan legislatif (kabupaten/kota, provinsi, DPR RI), memenangkan capres Anies Baswedan, serta para calon kepala daerah yang nantinya diusung atau didukung pada Pemilu 2024.

“Dalam rakerda akan dibahas mengenai strategi pemenangan pemilu di masing-masing wilayah karena satu daerah dengan daerah lainnya memiliki luas wilayah dan latar belakang pemilih yang berbeda-beda,” ujarnya.

Ia menegaskan kader Partai Demokrat Jateng siap melaksanakan instruksi yang telah disampaikan Ketum AHY.

Kader sudah turun untuk memberikan solusi atas persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat, mulai dari bantuan yang diadakan partai hingga mendorong program-program pemerintah untuk menyelesaikan persoalan masyarakat di Jateng.

Terkait dengan persiapan Pemilu 2024, internal Partai Demokrat telah melakukan penjaringan bakal calon anggota legislatif, mulai dari DPRD kabupaten dan provinsi.

"Untuk penjaringan bacaleg di internal partai sudah Januari 2023, kalau untuk eksternal di bulan Februari 2023,” katanya.

Ketum Partai Demokrat AHY menyampaikan arahan dalam Rapimnas pada Selasa (14/3) yang didahului dengan bimbingan teknis bagi semua pimpinan Partai Demokrat dari tingkat DPC (kabupaten/kota) dan DPD (provinsi) se-Indonesia pada tanggal 12 Maret 2023.

Salah satu yang harus segera dilakukan adalah mesin partai harus sudah bergerak untuk menyongsong Pemilu 2024.

Baca juga: AHY minta investigasi menyeluruh tragedi Kanjuruhan