Solo (ANTARA) -
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming meminta para orang tua untuk tidak perlu menunggui anak mereka saat berada di sekolah karena berpotensi menyebabkan kemacetan lalu lintas di jalan.
 
"Lha ngopo to siswa ditunggu (kenapa siswa harus ditunggu). Anakku tiga tahun tak tinggal, ngopo (kenapa) ditunggu," katanya di Solo, Jumat.
 
Oleh karena itu, ia meminta para orang tua agar segera pulang setelah mengantarkan anak mereka ke sekolah.
 
"Mohon bapak ibu nggak usah nungguin anaknya sekolah ya. Sudah pasrahkan saja ke gurunya," katanya.
 
Kemacetan lalu lintas di Kota Solo, terutama pada jam berangkat sekolah, cukup merata menyusul penutupan Simpang Joglo akibat pembangunan rel layang oleh Kementerian Perhubungan RI.
 
Akibatnya, ada beberapa jalur alternatif yang disosialisasikan oleh Dinas Perhubungan untuk warga agar menghindari penutupan akses utama Solo-Purwodadi tersebut.
 
Untuk mengantisipasi kemacetan panjang, dikatakannya, saat ini Dinas Perhubungan Kota Surakarta mulai menerapkan traffic management untuk mengurai kemacetan, salah satunya dengan mengatur jam masuk sekolah dan jam kerja.
 
"Senin nanti kami putuskan (terkait jam kerja, red.). Dishub didukung dengan CCTV dan kamera traffic management bisa lihat titik mana saja yang crowded," katanya.
 
Sebelumnya, kemacetan panjang di sejumlah jalan akibat penutupan Simpang Joglo sempat terjadi pada hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru kali ini, tepatnya pada Senin (17/7). Akibatnya banyak yang menyampaikan keluhan kepada Gibran melalui media sosial.