Semarang (ANTARA) - PT Pos Indonesia menggelar "Logistic Day", kegiatan temu pelanggan di Semarang, Kamis, untuk memperkenalkan transformasi bisnis pada layanan kurir dan logistik badan usaha milik negara (BUMN) tersebut.

"'Customer gathering' ini adalah temu pelanggan setia Pos Indonesia. Kami keliling, sebelumnya di Malang, Surabaya, Bali, dan sekarang Semarang," kata Komisaris Independen Pos Indonesia Condro Kirono di Semarang, Kamis.

Menurut dia, "Logistic Day" menjadi langkah Pos Indonesia memperkenalkan transformasi yang telah dilakukan selama ini dan telah membawa banyak perubahan bagi industri kurir dan logistik di Tanah Air.

Direktur Utama Pos Indonesia Faizal R Djoemadi yang hadir secara "online" menyampaikan bahwa "customer gathering" di Semarang digelar sebagai upaya Pos Indonesia mendekatkan diri kepada pemangku kebijakan.

"Transformasi yang kami lakukan juga sejalan dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk menekan ongkos logistik dari 23 persen menjadi 15 persen agar lebih efisien," katanya.

Untuk menjangkau seluruh wilayah, Pos Indonesia membagi wilayah kerja menjadi enam daerah atau regional mencakup seluruh provinsi yang ada di Indonesia, yakni 42 kantor cabang utama, 168 kantor cabang, dan 4.308 kantor cabang pembantu.

"Pemerintah fokus membangun infrastruktur, dan kami Pos Indonesia terus menggenjot 'logistik service' melalui berbagai inovasi dan transformasi," katanya.

Direktur Business Development and Portfolio Management PT Pos Indonesia Prasabri Pesti mengatakan Pos Indonesia berkomitmen mengakselerasi industri kurir dan logistik di semua kawasan Indonesia dan mendorong biaya logistik bisa ditekan

"Pos Indonesia terus bertransformasi menjadi perusahaan besar, yang bergerak pada bidang kurir, logistik, financial, dan properti," katanya.

Pos Indonesia berpengalaman melakukan kegiatan kurir dan logistik selama ratusan tahun, mulai kiriman ritel, kiriman korporasi, penggarapan proyek pemerintah baik distribusi kiriman pemilu, distribusi bansos beras, distribusi set top box (STB).

Kemudian, penyaluran bantuan langsung tunai (BLT), pengiriman logistik KPU untuk pemilu, penyalur bantuan subsidi upah dan penugasan pemerintah yang lainnya.

"Belum lama ini, kami juga sukses melaksanakan penugasan dari MPR RI untuk mengirimkan buku, ada ratusan ribu eksemplar yang dikirim ke seluruh Indonesia. Kami juga mendistribusikan surat tercatat pengadilan yang merupakan kerja sama dengan Mahkamah Agung," katanya.

Sementara itu, Direktur Pos Ditjen PPI Kementerian Komunikasi dan Informatika Gunawan Hutagalung menyampaikan bahwa pemerintah sebagai regulator mendorong industri logistik Tanah Air terus berkembang.

Layanan Pos Indonesia terus diperkuat seiring berkembangnya potensi sektor ini, kata dia, sehingga sektor transportasi dan pergudangan naik dari 3,24 persen pada 2021 menjadi 19,87 persen pada 2022 lalu.

"Saat ini, sektor transportasi dan pergudangan menjadi kontributor pertumbuhan ekonomi nasional dengan subsektornya yang pulih dan tumbuh tinggi," katanya.

Karena itu, Gunawan berharap Pos Indonesia sebagai BUMN yang bergerak di bidang jasa kurir dan logistik mampu menjadi "courier and logistic solutions" bagi masyarakat, kementerian, lembaga, departemen, dan pemerintahan daerah.