Perlu sinkronisasi kebijakan demi sejahterakan rakyat
Minggu, 5 November 2023 14:40 WIB
Pegiat sosial yang aktif dalam Forum Komunikasi Alumni ESQ Mohamad Sunan Arief (kiri) berbincang dengan salah seorang pelaku UMKM. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi/Mohamad Sunan Arief
Purwokerto (ANTARA) - Pegiat sosial yang aktif dalam Forum Komunikasi Alumni ESQ, Mohamad Sunan Arief menilai perlu adanya sinkronisasi antara kebijakan dan program demi mewujudkan kesejahteraan rakyat yang lebih luas.
"Jika ada sinkronisasi antara kebijakan ataupun peraturan dan program yang disertai niat untuk menyejahterakan rakyat maka akan menjadi suatu gerakan yang bisa membawa manfaat bagi banyak orang," kata Sunan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu.
Putra mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier itu mengatakan saat sedang berada di kantor bersama sahabatnya, dia melihat ke arah jalanan dari kaca ruangan tersebut.
Dari ruangan itu, kata dia, terlihat lalu lalang orang di jalan yang sibuk dengan berbagai kegiatan mencari nafkah dengan bekerja sebagai penjual makanan, tukang parkir, sopir, dan sebagainya.
"Saya pun berkata kepada sahabat yang ada di samping saya, kita dalam posisi nyaman, tetapi orang di luar itu banyak yang banting tulang, kepanasan hanya untuk mencari sesuap nasi," kata dia yang juga seorang pengusaha.
Ia mengaku secara pribadi bisa membantu orang-orang yang harus rela kepanasan untuk mencari nafkah itu. Akan tetapi, kata dia, bantuan yang diberikan itu tentunya banyak keterbatasan.
"Lalu apa yang bisa kita lakukan agar bantuan kepada rakyat itu lebih meluas," katanya.
Lebih lanjut, Sunan mengatakan fakta di lapangan, sering kali dijumpai ada program yang bagus yang tercetus dari masyarakat, namun dari sisi kebijakan tidak sinkron.
Sebaliknya, kata dia, banyak program bagus dari pemerintah, tetapi informasinya tidak sampai kepada masyarakat.
"Idealnya, program bagus mendapatkan dukungan dari sisi kebijakan ataupun peraturan, dan dalam penyalurannya disertai niat tulus untuk membantu masyarakat. Saya berharap ini bisa diwujudkan," katanya.
"Jika ada sinkronisasi antara kebijakan ataupun peraturan dan program yang disertai niat untuk menyejahterakan rakyat maka akan menjadi suatu gerakan yang bisa membawa manfaat bagi banyak orang," kata Sunan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu.
Putra mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier itu mengatakan saat sedang berada di kantor bersama sahabatnya, dia melihat ke arah jalanan dari kaca ruangan tersebut.
Dari ruangan itu, kata dia, terlihat lalu lalang orang di jalan yang sibuk dengan berbagai kegiatan mencari nafkah dengan bekerja sebagai penjual makanan, tukang parkir, sopir, dan sebagainya.
"Saya pun berkata kepada sahabat yang ada di samping saya, kita dalam posisi nyaman, tetapi orang di luar itu banyak yang banting tulang, kepanasan hanya untuk mencari sesuap nasi," kata dia yang juga seorang pengusaha.
Ia mengaku secara pribadi bisa membantu orang-orang yang harus rela kepanasan untuk mencari nafkah itu. Akan tetapi, kata dia, bantuan yang diberikan itu tentunya banyak keterbatasan.
"Lalu apa yang bisa kita lakukan agar bantuan kepada rakyat itu lebih meluas," katanya.
Lebih lanjut, Sunan mengatakan fakta di lapangan, sering kali dijumpai ada program yang bagus yang tercetus dari masyarakat, namun dari sisi kebijakan tidak sinkron.
Sebaliknya, kata dia, banyak program bagus dari pemerintah, tetapi informasinya tidak sampai kepada masyarakat.
"Idealnya, program bagus mendapatkan dukungan dari sisi kebijakan ataupun peraturan, dan dalam penyalurannya disertai niat tulus untuk membantu masyarakat. Saya berharap ini bisa diwujudkan," katanya.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Ditjen Bina Pemdes - BPJAMSOSTEK tingkatkan perlindungan jaminan sosial kelembagaan desa
15 October 2024 16:43 WIB
Pemkab Cilacap raih penghargaan karena lindungi perangkat desa dengan Jamsostek
11 October 2024 12:33 WIB