Semarang (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah mulai hari ini, Jumat, mengadakan halaqoh atau diskusi yang berlangsung hingga Sabtu (4/5)  di Hotel Pandanaran Semarang.

Para pengurus MUI Jateng akan membahas sejumlah isu penting, mulai dari kesiapan bangsa menyongsong Indonesia Emas 2045, produk halal, hingga fenomena kecerdasan artifisial (AI) yang kian masif dan dampaknya bakal mengubah kehidupan manusia.

Ketua Umum MUI Jateng K.H. Ahmad Darodji menegaskan pentingnya bangsa Indonesia menyiapkan generasi tangguh, yang meliputi aspek akhlak, ekonomi, dan ilmu pengetahuan.

Sejumlah topik akan dibahas dalam halaqah  tersebut, salah satunya terkait kesiapan bangsa Indonesia dalam membangun generasi yang tangguh menghadapi Indonesia Emas 2045.

Kecerdasan artifisial yang bakal mengambil banyak peran dalam kehidupan sehari-hari pada masa mendatang juga mendapat perhatian untuk dibahas termasuk dampaknya.

Beberapa tokoh direncanakan hadir pada halaqah tersebut, di antaranya Pj. Gubernur Jateng Nana Sudjana, Plt. Dirjen Pendidikan Islam Prof Abu Rokhmad, Rektor UIN Walisongo Prof. Nizar Ali, Rektor Unnes Prof. Dr. S Martono, dan sejumlah tokoh lainnya.

Pada prinsipnya, lanjut Kiai Darodji, tahun 2045, Indonesia memiliki manusia seutuhnya yang cakap memaksimalkan kompetensinya, sehat secara fisik, akhlak dan ekonomi.

"Kita sudah menjalani reformasi 20 tahun lebih tapi hasilnya begini-begini saja. Jangan sampai nanti 2045 kita tidak memiliki kesiapan apa-apa. Generasi penerus harus disiapkan akhlak, ekonomi dan pengetahuannya untuk jadi generasi emas. Fenomena anak-anak kita dengan hp-nya dan perkembangan AI atau artificial intelligence harus disikapi bersama,'' kata Darodji di Semarang, Rabu (1/5).

Selain mengupas tentang generasi emas, MUI tahun ini juga akan menggelorakan Indonesia Halal karena pada 17 Oktober 2024 menjadi batas terakhir untuk mendaftarkan produk-produk halal.

''Latar belakangnya, MUI pernah mendapatkan tugas dari Presiden agar kehalalan barang-barang produksi dapat dipastikan dengan baik,'' kata Darodji yang didampingi Sekretaris Umum Drs KH Muhyiddin MAg, Sekretaris Dr H Multazam Ahmad MAg, Drs H Agus Fathuddin Yusuf MA, dan Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi H Isdiyanto Isman SIP.

Menurut Kiai Darodji, kepedulian MUI terkait produk-produk halal karena jumlah umat Islam Indonesia terbesar di dunia.

Namun saat ini pusat halal dunia justru ada di London, Inggris. Oleh karena itu pihaknya berusaha meyakinkan umat bahwa MUI memiliki kepentingan terkait jaminan produk-produk halal. ***