Menag apresiasi Pemerintah Saudi tambah layanan fast track jamaah haji
Minggu, 12 Mei 2024 11:35 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada keterangan pers usai meninjau layanan fast track di Bandara Soekarno-Hatta sekaligus melepas keberangkatan kelompok terbang (kloter) pertama jamaah calon haji Indonesia, di Cengkareng, Minggu (12/5/2024). ANTARA/HO-Kemenag/MCH2024
Semarang (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Arab Saudi yang telah memberikan dan menambah layanan fast track bagi jamaah calon haji Indonesia. Apresiasi tersebut disampaikan Menag saat memberikan keterangan pers usai meninjau layanan fast track di Bandara Soekarno-Hatta sekaligus melepas keberangkatan kelompok terbang (kloter) pertama jamaah calon haji Indonesia.
Fast track merupakan fasilitas preclearance atau pemeriksaan dokumen jamaah haji oleh Keimigrasian Pemerintah Arab Saudi di Indonesia. Fast track awalnya hanya dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Mulai tahun ini, fast track juga dilakukan di Bandara Juanda Surabaya dan Adi Soemarmo Surakarta.
Layanan fast track dapat menghemat waktu jamaah setibanya di bandara tujuan, baik Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah maupun King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah sebab, proses pengecekan dokumen keimigrasian (pre departure clearance), seperti visa dan paspor, sudah dilakukan sejak di Bandara Soetta, Cengkareng, Bandara Juanda Surabaya, dan Bandara Adi Soemarmo Surakarta.
"Ini ikhtiar bersama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi dalam memudahkan jamaah. Atas nama pemerintah Indonesia, saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi yang telah memberikan fasilitas fast track tambahan, selain di Jakarta, juga ada di Solo dan Surabaya," kata Gus Men di Cengkareng, Minggu (12/5/2024).
Hadir perwakilan kementerian/lembaga terkait, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Tb Ace Hasan Syadzili, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Faisal Abdullah Al Amudi, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief bersama sejumlah pejabat eselon I dan II lainnya, Kepala BPKH Fadlul Imamsyah, serta para staf ahli, staf khusus, dan tenaga ahli Menag, serta Direktur Utama Garuda Indonesia Iwan Setiaputra.
"Semoga ini memberikan kemudahan, kebaikan, dan kelancaran bagi seluruh jamaah haji Indonesia," kata Iwan Setiaputra.
Keberangkatan 388 orang calon haji dan lima petugas kloter (total 393 orang) kloter pertama embarkasi Jakarta–Pondok Gede (JKG 01) tersebut menandai dimulainya fase pemberangkatan jamaah calon haji Indonesia ke Tanah Suci.
Proses pemberangkatan akan berlangsung dari 12 Mei hingga 10 Juni 2024. Gus Men beserta Dubes Saudi, Wakil Ketua Komisi VIII, dan rombongan sempat menyaksikan langsung proses layanan fast track keberangkatan jamaah JKG 01.
"Kami tadi melihat layanan fast track di Bandara. Waktunya tidak lebih dari dua menit. Sangat cepat sekali. Sangat membantu jamaah. Nanti sampai Saudi, mereka tidak lagi ada proses imigrasi, dan bisa langsung naik bus ke hotel dan beribadah di Tanah Suci," sebut Gus Men.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzili. Dia menyampaikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan Kemenag dalam rangka meningkatkan layanan bagi jamaah calon haji. Dia bersyukur layanan fast track tahun ini bertambah, tidak hanya di Bandara Jakarta, tapi juga Solo dan Surabaya.
"Alhamdulillah pada hari ini diberangkatkan jamaah haji Indonesia dari Bandara Soekarno-Hatta dengan menggunakan fast track. Tentu ini sangat membantu. Seperti tahun sebelumnya, jika tidak diadakan fast track, biasanya penyelesaian imigrasi bisa dua sampai lima jam. Adanya fast track, bisa memberikan pelayanan kepada jamaah calon haji, saat turun dari pesawat, mereka bisa langsung menuju bus," kata Ace.
Ace mengatakan penambahan fast track tersebut menunjukkan keberhasilan diplomasi yang dilakukan Presiden Jokowi dengan Raja Salman, salah satu hasilnya adalah fast track. Selain fast track juga akan ada inovasi lain yang dirasakan jamaah.
Menurutnya, jumlah jamaah haji tahun ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia, mencapai 241.000, sehingga memerlukan pelayanan yang ekstra keras dari pemerintah, terutama Kemenag.
"Kami mengucapkan selamat menjalankan ibadah haji bagi seluruh jamaah calon haji Indonesia. Kami akan terus mengawal dan mengawasi proses penyelenggaraan haji tahun ini agar sesuai harapan masyarakat," katanya.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Faisal Abdullah Al Amudi berterima kasih atas kerja sama yang baik antara Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi. Dia mendoakan agar jamaah haji Indonesia bisa menjalankan ibadah dengan baik selama di Tanah Suci.
"Kami mendoakan jamaah haji Indonesia baik dan sehat, serta diterima amal ibadahnya,” harapnya.
Kuota haji Indonesia tahun ini, 241.000 orang, terdiri atas 213.320 orang haji reguler dan 27.680 orang haji khusus. Tahun ini, layanan fast track sudah bisa diberikan kepada 128.450 orang (60,21 persen jamaah haji reguler) yang berangkat dari Bandara Soetta-Cengkareng, Adi Soemarmo-Solo, dan Juanda-Surabaya.
Fast track merupakan fasilitas preclearance atau pemeriksaan dokumen jamaah haji oleh Keimigrasian Pemerintah Arab Saudi di Indonesia. Fast track awalnya hanya dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Mulai tahun ini, fast track juga dilakukan di Bandara Juanda Surabaya dan Adi Soemarmo Surakarta.
Layanan fast track dapat menghemat waktu jamaah setibanya di bandara tujuan, baik Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah maupun King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah sebab, proses pengecekan dokumen keimigrasian (pre departure clearance), seperti visa dan paspor, sudah dilakukan sejak di Bandara Soetta, Cengkareng, Bandara Juanda Surabaya, dan Bandara Adi Soemarmo Surakarta.
"Ini ikhtiar bersama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi dalam memudahkan jamaah. Atas nama pemerintah Indonesia, saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi yang telah memberikan fasilitas fast track tambahan, selain di Jakarta, juga ada di Solo dan Surabaya," kata Gus Men di Cengkareng, Minggu (12/5/2024).
Hadir perwakilan kementerian/lembaga terkait, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Tb Ace Hasan Syadzili, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Faisal Abdullah Al Amudi, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief bersama sejumlah pejabat eselon I dan II lainnya, Kepala BPKH Fadlul Imamsyah, serta para staf ahli, staf khusus, dan tenaga ahli Menag, serta Direktur Utama Garuda Indonesia Iwan Setiaputra.
"Semoga ini memberikan kemudahan, kebaikan, dan kelancaran bagi seluruh jamaah haji Indonesia," kata Iwan Setiaputra.
Keberangkatan 388 orang calon haji dan lima petugas kloter (total 393 orang) kloter pertama embarkasi Jakarta–Pondok Gede (JKG 01) tersebut menandai dimulainya fase pemberangkatan jamaah calon haji Indonesia ke Tanah Suci.
Proses pemberangkatan akan berlangsung dari 12 Mei hingga 10 Juni 2024. Gus Men beserta Dubes Saudi, Wakil Ketua Komisi VIII, dan rombongan sempat menyaksikan langsung proses layanan fast track keberangkatan jamaah JKG 01.
"Kami tadi melihat layanan fast track di Bandara. Waktunya tidak lebih dari dua menit. Sangat cepat sekali. Sangat membantu jamaah. Nanti sampai Saudi, mereka tidak lagi ada proses imigrasi, dan bisa langsung naik bus ke hotel dan beribadah di Tanah Suci," sebut Gus Men.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzili. Dia menyampaikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan Kemenag dalam rangka meningkatkan layanan bagi jamaah calon haji. Dia bersyukur layanan fast track tahun ini bertambah, tidak hanya di Bandara Jakarta, tapi juga Solo dan Surabaya.
"Alhamdulillah pada hari ini diberangkatkan jamaah haji Indonesia dari Bandara Soekarno-Hatta dengan menggunakan fast track. Tentu ini sangat membantu. Seperti tahun sebelumnya, jika tidak diadakan fast track, biasanya penyelesaian imigrasi bisa dua sampai lima jam. Adanya fast track, bisa memberikan pelayanan kepada jamaah calon haji, saat turun dari pesawat, mereka bisa langsung menuju bus," kata Ace.
Ace mengatakan penambahan fast track tersebut menunjukkan keberhasilan diplomasi yang dilakukan Presiden Jokowi dengan Raja Salman, salah satu hasilnya adalah fast track. Selain fast track juga akan ada inovasi lain yang dirasakan jamaah.
Menurutnya, jumlah jamaah haji tahun ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia, mencapai 241.000, sehingga memerlukan pelayanan yang ekstra keras dari pemerintah, terutama Kemenag.
"Kami mengucapkan selamat menjalankan ibadah haji bagi seluruh jamaah calon haji Indonesia. Kami akan terus mengawal dan mengawasi proses penyelenggaraan haji tahun ini agar sesuai harapan masyarakat," katanya.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Faisal Abdullah Al Amudi berterima kasih atas kerja sama yang baik antara Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi. Dia mendoakan agar jamaah haji Indonesia bisa menjalankan ibadah dengan baik selama di Tanah Suci.
"Kami mendoakan jamaah haji Indonesia baik dan sehat, serta diterima amal ibadahnya,” harapnya.
Kuota haji Indonesia tahun ini, 241.000 orang, terdiri atas 213.320 orang haji reguler dan 27.680 orang haji khusus. Tahun ini, layanan fast track sudah bisa diberikan kepada 128.450 orang (60,21 persen jamaah haji reguler) yang berangkat dari Bandara Soetta-Cengkareng, Adi Soemarmo-Solo, dan Juanda-Surabaya.
Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024