Dugaan suap Konfercab PCNU Surakarta dilaporkan ke PBNU
Kamis, 6 Juni 2024 19:29 WIB
Ketua Satgas Muhamad Burhanudin Hilal Adnan bertemu dengan wartawan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (6/6/2024). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Satgas Tim Penjaga Marwah NU Surakarta melaporkan dugaan suap dalam Konferensi Cabang (Konfercab) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surakarta kepada PBNU.
Ketua Satgas Muhamad Burhanudin Hilal Adnan di Solo, Jawa Tengah, Kamis, mengatakan temuan tersebut didapatkan dari hasil investigasi Satgas Tim Penjaga Marwah NU Surakarta itu setelah agenda yang sudah terlaksana pada bulan Mei tersebut.
Burhan mengatakan anggota satgas sudah melakukan investigasi terhadap beberapa pihak yang hadir. Ia membenarkan adanya bingkisan dan uang yang diterima oleh para tamu yang hadir.
"Beberapa orang yang kami temui awalnya membantah, namun belakangan akhirnya mengakui," katanya.
Terkait kejadian tersebut, pihaknya mendesak Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) agar segera melakukan investigasi terhadap isu yang berkembang ini.
Mereka berharap PBNU tidak mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Penetapan Kepengurusan PCNU Kota Surakarta sebelum masalah isu suap ini menjadi jelas dan terang-benderang.
"Jika terbukti adanya suap-menyuap dan pengondisian atas terpilihnya Rais Syuriah dan Tanfidziyah dalam Konfercab NU Kota Surakarta, kami meminta agar yang bersangkutan mengundurkan diri atau didiskualifikasi," katanya.
Sementara itu, dikonfirmasi terkait hal tersebut, Mashuri yang kembali terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Surakarta mengaku tidak ingin banyak menanggapi tudingan tersebut.
"Konfercab sudah selesai, yang memimpin PBNU dan PWNU. Kalau ada duga dan praduga, prasangka dari kelompok nggak jelas nggak akan kami tanggapi. Itu kan hanya prasangka. Kami pasrahkan ke hierarki di atas kami," katanya.
Ia mendaku/klaim sudah terpilih sesuai dengan aturan organisasi. Saat ini, pihaknya sedang menyusun kepengurusan di PCNU Kota Surakarta.
"Kami tidak mau waktu kami habis, karena kami baru penyusunan pengurus, nanti juga menyusun lembaga. Fokusnya itu kami," katanya.
Ia juga siap mengikuti instruksi pusat terkait hal itu. "Ditunggu saja, kalau saya dipanggil ya saya akan sowan. Kami mengikuti instruksi pusat, bapak kami PBNU dan PWNU," katanya.
Ketua Satgas Muhamad Burhanudin Hilal Adnan di Solo, Jawa Tengah, Kamis, mengatakan temuan tersebut didapatkan dari hasil investigasi Satgas Tim Penjaga Marwah NU Surakarta itu setelah agenda yang sudah terlaksana pada bulan Mei tersebut.
Burhan mengatakan anggota satgas sudah melakukan investigasi terhadap beberapa pihak yang hadir. Ia membenarkan adanya bingkisan dan uang yang diterima oleh para tamu yang hadir.
"Beberapa orang yang kami temui awalnya membantah, namun belakangan akhirnya mengakui," katanya.
Terkait kejadian tersebut, pihaknya mendesak Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) agar segera melakukan investigasi terhadap isu yang berkembang ini.
Mereka berharap PBNU tidak mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Penetapan Kepengurusan PCNU Kota Surakarta sebelum masalah isu suap ini menjadi jelas dan terang-benderang.
"Jika terbukti adanya suap-menyuap dan pengondisian atas terpilihnya Rais Syuriah dan Tanfidziyah dalam Konfercab NU Kota Surakarta, kami meminta agar yang bersangkutan mengundurkan diri atau didiskualifikasi," katanya.
Sementara itu, dikonfirmasi terkait hal tersebut, Mashuri yang kembali terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Surakarta mengaku tidak ingin banyak menanggapi tudingan tersebut.
"Konfercab sudah selesai, yang memimpin PBNU dan PWNU. Kalau ada duga dan praduga, prasangka dari kelompok nggak jelas nggak akan kami tanggapi. Itu kan hanya prasangka. Kami pasrahkan ke hierarki di atas kami," katanya.
Ia mendaku/klaim sudah terpilih sesuai dengan aturan organisasi. Saat ini, pihaknya sedang menyusun kepengurusan di PCNU Kota Surakarta.
"Kami tidak mau waktu kami habis, karena kami baru penyusunan pengurus, nanti juga menyusun lembaga. Fokusnya itu kami," katanya.
Ia juga siap mengikuti instruksi pusat terkait hal itu. "Ditunggu saja, kalau saya dipanggil ya saya akan sowan. Kami mengikuti instruksi pusat, bapak kami PBNU dan PWNU," katanya.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BPJAMSOSTEK memberikan perlindungan bagi pekerja di kalangan NU Banyumas
26 August 2023 18:43 WIB, 2023
Polres Sukoharjo gandeng PCNU vaksinasi ratusan anak usia 6-11 tahun
13 January 2022 20:03 WIB, 2022
PCNU Temanggung minta tinjau ulang larangan santri gunakan telepon seluler
29 November 2021 0:52 WIB, 2021
PCNU Kota Magelang menggelar "Santri Nusantara Startup UMKM Competition"
10 October 2021 19:53 WIB, 2021
PCNU Banyumas: Silaturahmi secara virtual tidak mengurangi berkah Lebaran
04 May 2021 13:31 WIB, 2021