Menhub instruksikan percepatan penanganan rob di Tanjung Emas
Minggu, 16 Juni 2024 21:49 WIB
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (16/6/2024). ANTARA/Aji Cakti
Semarang, Jawa Tengah (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menginstruksikan jajaran Pelindo mempercepat penanganan rob di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.
“Rekayasa konstruksi harus dilakukan secara lebih tepat. Lalu saya minta agar dipercepat. Karena, kalau tidak cepat, barang-barang di Jawa Tengah jadinya tidak semuanya ke Pelabuhan Tanjung Emas, sebagian akan ke Jakarta atau Surabaya. Hal ini membuat ongkos logistik bisa menjadi lebih tinggi," ujar Budi Karya Sumadi, di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Minggu.
Saat ini akumulasi rob di Pelabuhan Tanjung Emas telah mencapai 11 sentimeter. Menhub mengatakan, akumulasi tersebut terjadi karena tinggi rob yang datang mencapai 5 sentimeter dan daratan pelabuhan turun sebanyak 6 sentimeter.
Pelindo telah menganggarkan biaya sebesar Rp1,2 triliun untuk melakukan rekayasa konstruksi sebagai penanganan masalah tersebut.
Pengerjaannya sudah dilakukan sejak tahun lalu dan ditargetkan selesai pada 2028.
Menhub menambahkan, Pelindo juga perlu mencari teknologi yang dapat menangani masalah tersebut secara permanen, seperti yang sudah diterapkan di pelabuhan-pelabuhan Jakarta dan Surabaya. Sebab, kenaikan air laut akan terus terjadi.
“Rekayasa konstruksi harus dilakukan secara lebih tepat. Lalu saya minta agar dipercepat. Karena, kalau tidak cepat, barang-barang di Jawa Tengah jadinya tidak semuanya ke Pelabuhan Tanjung Emas, sebagian akan ke Jakarta atau Surabaya. Hal ini membuat ongkos logistik bisa menjadi lebih tinggi," ujar Budi Karya Sumadi, di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Minggu.
Saat ini akumulasi rob di Pelabuhan Tanjung Emas telah mencapai 11 sentimeter. Menhub mengatakan, akumulasi tersebut terjadi karena tinggi rob yang datang mencapai 5 sentimeter dan daratan pelabuhan turun sebanyak 6 sentimeter.
Pelindo telah menganggarkan biaya sebesar Rp1,2 triliun untuk melakukan rekayasa konstruksi sebagai penanganan masalah tersebut.
Pengerjaannya sudah dilakukan sejak tahun lalu dan ditargetkan selesai pada 2028.
Menhub menambahkan, Pelindo juga perlu mencari teknologi yang dapat menangani masalah tersebut secara permanen, seperti yang sudah diterapkan di pelabuhan-pelabuhan Jakarta dan Surabaya. Sebab, kenaikan air laut akan terus terjadi.
Pewarta : Aji Cakti
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Soal revisi desain IKN, Menteri PU : Prabowo instruksikan studi banding ke tiga negara
13 February 2025 15:10 WIB
INACRAFT 2025, istri Menteri UMKM borong batik Lasem di gerai RB Semen Gresik
12 February 2025 17:05 WIB
Gus Ipul : Margono Djojohadikusumo sangat layak mendapat gelar pahlawan nasional
01 February 2025 16:41 WIB
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
BPJS Ketenagakerjaan serahkan Rp42 juta ke ahli waris anggota Panwascam Demak
21 February 2025 16:45 WIB