Pemkot Semarang gandeng Baznas bangun RPHH di eks Relokasi Pasar Johar
Selasa, 9 Juli 2024 18:38 WIB
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Pemotongan Hewan Halal (RPHH), di eks-Relokasi Pasar Johar di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang, Selasa (9/7/2024). (ANTARA/HO-Pemkot Semarang)
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang bekerja sama dengan Baznas Jawa Tengah membangun Rumah Pemotongan Hewan Halal (RPHH) di eks-Relokasi Pasar Johar di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang.
Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama yang dihadiri oleh Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan jajaran terkait di Semarang, Selasa.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Baznas Jateng yang telah menginisiasi pembangunan RPHH.
Menurut dia, RPHH memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai infrastruktur pengendali inflasi di Jateng, khususnya di Kota Semarang.
Ita, sapaan akrab Hevearita menyebutkan bahwa kebutuhan daging di Kota Semarang masih sangat tinggi, apalagi Kota Atlas merupakan wilayah perdagangan dan jasa.
Bahkan, kata orang nomor satu di Kota Semarang itu, permintaan daging bisa melebihi stok yang ada di setiap pekan.
Dengan adanya RPHH dari Baznas Jateng, kata dia, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan daging halal untuk masyarakat.
Ia mengatakan bahwa Pemkot Semarang siap bekerja sama terkait penyediaan hewan potong untuk didistribusikan di RPHH.
"Kami punya BUMD terkait dengan RPHH dan peternakan sapi sehingga bisa kolaborasi 'bisnis to bisnis' sehingga nantinya perputaran ekonomi yang ada di Semarang," katanya.
"Ini akan menjadi sinergi Pemkot Semarang, Baznas Jateng, dan Pemprov Jateng sebagai upaya pengendali inflasi," tambahnya.
Dengan adanya RPHH tersebut, kata dia, Pemkot Semarang bisa mengurangi penyediaan daging halal dari luar untuk memenuhi kebutuhan bagi warga Kota Semarang dan daerah lainnya.
“Harapannya RPHH ini tidak hanya mengcover kebutuhan Kota Semarang, tapi juga 'hinterland'. Bahkan, hingga ke Jakarta, daripada kita datangkan dari NTT," katanya.
Pemkot Semarang, kata dia, akan mendukung dari hulu hingga hilir, termasuk produk olahannya, seperti nugget, abon, dan sosis, selain daging segar.
"Kalau di sini bisa memasok daging banyak, maka tentu harga bisa rendah. Inflasi ini salah satunya dipengaruhi harga daging. Kalau di Semarang bisa dikendalikan harganya, otomatis inflasi juga akan turun," kata Ita.
Sementara itu, Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji menjelaskan bahwa RPHH tersebut dibangun untuk membantu memenuhi kebutuhan umat Islam untuk mengonsumsi daging halal.
Ia berharap pembangunan RPHH bisa sesuai target, mengingat kebutuhan daging semakin meningkat.
"Semoga dalam waktu dekat sudah bisa digunakan, sehingga nanti yang beredar di masyarakat itu semuanya halal. Kita dalam waktu tiga bulan lagi sudah sampai batas, di mana produk harus ada kehalalannya, yakni 17 Oktober," katanya.
"Insya Allah semoga bisa segera berproses agar bisa menyediakan untuk kebutuhan masyarakat atas daging halal," katanya.
RPHH tersebut nantinya bisa menampung sampai 50 ekor sapi, dan Baznas Jateng juga sudah melatih 400 juru sembelih bersertifikat.
"Jadi, semua yang disembelih mau ayam, kambing, sapi, agar disembelih oleh mereka yang sudah bersertifikat halal. Insya Allah dalam waktu dekat kami akan melakukan pelatihan lagi, sehingga mereka yang sudah dilatih punya profesi," katanya.
Baca juga: Baznas Kota Semarang raih ISO, Arnaz: Agar layanan makin prima
Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama yang dihadiri oleh Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan jajaran terkait di Semarang, Selasa.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Baznas Jateng yang telah menginisiasi pembangunan RPHH.
Menurut dia, RPHH memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai infrastruktur pengendali inflasi di Jateng, khususnya di Kota Semarang.
Ita, sapaan akrab Hevearita menyebutkan bahwa kebutuhan daging di Kota Semarang masih sangat tinggi, apalagi Kota Atlas merupakan wilayah perdagangan dan jasa.
Bahkan, kata orang nomor satu di Kota Semarang itu, permintaan daging bisa melebihi stok yang ada di setiap pekan.
Dengan adanya RPHH dari Baznas Jateng, kata dia, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan daging halal untuk masyarakat.
Ia mengatakan bahwa Pemkot Semarang siap bekerja sama terkait penyediaan hewan potong untuk didistribusikan di RPHH.
"Kami punya BUMD terkait dengan RPHH dan peternakan sapi sehingga bisa kolaborasi 'bisnis to bisnis' sehingga nantinya perputaran ekonomi yang ada di Semarang," katanya.
"Ini akan menjadi sinergi Pemkot Semarang, Baznas Jateng, dan Pemprov Jateng sebagai upaya pengendali inflasi," tambahnya.
Dengan adanya RPHH tersebut, kata dia, Pemkot Semarang bisa mengurangi penyediaan daging halal dari luar untuk memenuhi kebutuhan bagi warga Kota Semarang dan daerah lainnya.
“Harapannya RPHH ini tidak hanya mengcover kebutuhan Kota Semarang, tapi juga 'hinterland'. Bahkan, hingga ke Jakarta, daripada kita datangkan dari NTT," katanya.
Pemkot Semarang, kata dia, akan mendukung dari hulu hingga hilir, termasuk produk olahannya, seperti nugget, abon, dan sosis, selain daging segar.
"Kalau di sini bisa memasok daging banyak, maka tentu harga bisa rendah. Inflasi ini salah satunya dipengaruhi harga daging. Kalau di Semarang bisa dikendalikan harganya, otomatis inflasi juga akan turun," kata Ita.
Sementara itu, Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji menjelaskan bahwa RPHH tersebut dibangun untuk membantu memenuhi kebutuhan umat Islam untuk mengonsumsi daging halal.
Ia berharap pembangunan RPHH bisa sesuai target, mengingat kebutuhan daging semakin meningkat.
"Semoga dalam waktu dekat sudah bisa digunakan, sehingga nanti yang beredar di masyarakat itu semuanya halal. Kita dalam waktu tiga bulan lagi sudah sampai batas, di mana produk harus ada kehalalannya, yakni 17 Oktober," katanya.
"Insya Allah semoga bisa segera berproses agar bisa menyediakan untuk kebutuhan masyarakat atas daging halal," katanya.
RPHH tersebut nantinya bisa menampung sampai 50 ekor sapi, dan Baznas Jateng juga sudah melatih 400 juru sembelih bersertifikat.
"Jadi, semua yang disembelih mau ayam, kambing, sapi, agar disembelih oleh mereka yang sudah bersertifikat halal. Insya Allah dalam waktu dekat kami akan melakukan pelatihan lagi, sehingga mereka yang sudah dilatih punya profesi," katanya.
Baca juga: Baznas Kota Semarang raih ISO, Arnaz: Agar layanan makin prima
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pemkot Surakarta bantu penanganan rumah rusak akibat puting beliung di Mojo
18 November 2024 20:39 WIB