KPU Semarang sosialisasi pilkada di sekolah dan kampus
Kamis, 11 Juli 2024 8:15 WIB
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang Novi Maria Ulfa. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Semarang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kota Semarang, Jawa Tengah, segera menggelar sosialisasi pemilihan kepala daerah kepada kalangan generasi Z di sejumlah sekolah menengah atas sederajat dan perguruan tinggi.
"Kami ada kegiatan namanya 'KPU goes to campus' sama 'KPU goes to school', kami nelisik sekolah-sekolah mana yang kira-kira belum pernah kita datangi untuk sosialisasi," kata anggota KPU Kota Semarang Novi Maria Ulfa di Semarang, Rabu.
Ia mengatakan setidaknya ada 15 sekolah jenjang SMA sederajat dan 10 perguruan tinggi negeri maupun swasta di Kota Semarang yang akan menjadi lokasi sosialisasi.
Bahkan, kata Novi yang menjadi Koordinator Divisi Sosialisasi KPU Kota Semarang itu, pihaknya juga mencari sekolah dengan basis masing-masing dari enam agama yang ada.
Menurut dia, potensi pemilih pemula pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, terutama dari kalangan gen-Z, cukup besar sehingga perlu disasar lewat sosialisasi.
"(Hasil sosialisasi, red.) Cukup membantu ya. Jadi, kami berusaha menyasar tidak hanya pemilih gen-Z, tetapi juga kelompok lainnya yang marginal, dan sebagainya," katanya.
Mengenai tingkat partisipasi pemilih pada pilkada, dia mengatakan berdasarkan target secara nasional sebenarnya pada angka 77,5 persen.
Namun, tingkat partisipasi pemilih di Kota Semarang pada pilkada sejauh ini yang paling tinggi baru mampu mencapai angka 68 persen.
"Kami akan berusaha sampai ke situ (77,5 persen), tetapi kami kan sampai sejauh ini belum nyampe di angka 70 persen, paling banyak di angka 68 persen pada Pilkada Kota Semarang Tahun 2020," katanya.
Pada Pilkada Kota Semarang 2005, tingkat partisipasi pemilih tercatat 66 persen, sementara pada Pilkada 2010 turun menjadi 63 persen.
"Pada Pilkada 2010 (partisipasi pemilih, red) di angka 63 persen. Kemarin (Pilkada 2020, red) yang hanya diikuti satu pasangan calon dan pandemi malah di angka 68 persen," kata Novi.
Ia berharap tingkat partisipasi pemilih pada penyelenggaraan Pilkada 2024 bisa mencapai 77,5 persen melalui sosialisasi kepada pemilih pemula.
"Sosialisasinya nanti bulan Agustus-September. Kami akan kumpulkan sekolah untuk sosialisasikan kegiatan tersebut. Ini kan masih libur sekolah dan kampus, nunggu tahun ajaran baru," katanya.
Baca juga: KPU Banyumas catat 80,39 persen data pemilih telah dicoklit
"Kami ada kegiatan namanya 'KPU goes to campus' sama 'KPU goes to school', kami nelisik sekolah-sekolah mana yang kira-kira belum pernah kita datangi untuk sosialisasi," kata anggota KPU Kota Semarang Novi Maria Ulfa di Semarang, Rabu.
Ia mengatakan setidaknya ada 15 sekolah jenjang SMA sederajat dan 10 perguruan tinggi negeri maupun swasta di Kota Semarang yang akan menjadi lokasi sosialisasi.
Bahkan, kata Novi yang menjadi Koordinator Divisi Sosialisasi KPU Kota Semarang itu, pihaknya juga mencari sekolah dengan basis masing-masing dari enam agama yang ada.
Menurut dia, potensi pemilih pemula pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, terutama dari kalangan gen-Z, cukup besar sehingga perlu disasar lewat sosialisasi.
"(Hasil sosialisasi, red.) Cukup membantu ya. Jadi, kami berusaha menyasar tidak hanya pemilih gen-Z, tetapi juga kelompok lainnya yang marginal, dan sebagainya," katanya.
Mengenai tingkat partisipasi pemilih pada pilkada, dia mengatakan berdasarkan target secara nasional sebenarnya pada angka 77,5 persen.
Namun, tingkat partisipasi pemilih di Kota Semarang pada pilkada sejauh ini yang paling tinggi baru mampu mencapai angka 68 persen.
"Kami akan berusaha sampai ke situ (77,5 persen), tetapi kami kan sampai sejauh ini belum nyampe di angka 70 persen, paling banyak di angka 68 persen pada Pilkada Kota Semarang Tahun 2020," katanya.
Pada Pilkada Kota Semarang 2005, tingkat partisipasi pemilih tercatat 66 persen, sementara pada Pilkada 2010 turun menjadi 63 persen.
"Pada Pilkada 2010 (partisipasi pemilih, red) di angka 63 persen. Kemarin (Pilkada 2020, red) yang hanya diikuti satu pasangan calon dan pandemi malah di angka 68 persen," kata Novi.
Ia berharap tingkat partisipasi pemilih pada penyelenggaraan Pilkada 2024 bisa mencapai 77,5 persen melalui sosialisasi kepada pemilih pemula.
"Sosialisasinya nanti bulan Agustus-September. Kami akan kumpulkan sekolah untuk sosialisasikan kegiatan tersebut. Ini kan masih libur sekolah dan kampus, nunggu tahun ajaran baru," katanya.
Baca juga: KPU Banyumas catat 80,39 persen data pemilih telah dicoklit
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BPJS Ketenagakerjaan Jateng-DIY sama KPU beri santunan petugas KPPS yang wafat
06 December 2024 21:52 WIB