Rp20,5 triliun, perkiraan peredaran uang di Semarang saat pilkada
Senin, 15 Juli 2024 23:20 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)
Semarang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah memperkirakan peredaran uang di Kota Semarang pada masa penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) mencapai Rp20,5 triliun.
Kepala Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra, di Denpasar, Bali, Jumat, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyediakan uang kartal dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang pada Pilkada Serentak 2024.
"Estimasi kebutuhan uang tahun ini kami mempertimbangkan juga adanya pilkada. Artinya, kalau mereka butuh untuk penukaran uang, monggo kami siapkan. Insya Allah kami siapkan persediaan uang kita yang cukup meladeni untuk uang pecahan kecil," katanya, di sela "media gathering BI Jateng".
Menurut dia, kenaikan kebutuhan uang tersebut akan terjadi pada semester kedua 2024 atau periode Juni-Desember, yakni sekitar 4-5 persen.
Secara data, perkiraan peredaran uang saat Pilkada baru ada di Kota Semarang, yakni Rp20,5 triliun, tetapi di berbagai daerah di Jateng juga dimungkinkan naik seiring pesta demokrasi.
Namun, diingatkannya bahwa peredaran uang sebanyak itu bukan hanya untuk kepentingan pilkada serentak saja, melainkan juga kegiatan lainnya, seperti perdagangan, hotel, restoran, dan industri.
"Kalau seluruh Jateng belum tahu nilainya, tapi diperkirakan mengalami kenaikan antara empat sampai lima persen," katanya.
Ia mengatakan kenaikan tersebut tidak terlalu besar mengingat pasokan di Januari-Mei 2024 masih cukup sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan permintaan uang pada Juni-Desember 2024.
Pada periode sebelumnya, kata dia, peredaran uang pada Januari-Mei 2024 sebesar Rp13,8 triliun.
"Ada juga uang masuk dari perbankan akan diolah untuk memenuhi permintaan penukaran uang kecil pada pilkada serentak," kata Rahmat.
Kepala Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra, di Denpasar, Bali, Jumat, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyediakan uang kartal dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang pada Pilkada Serentak 2024.
"Estimasi kebutuhan uang tahun ini kami mempertimbangkan juga adanya pilkada. Artinya, kalau mereka butuh untuk penukaran uang, monggo kami siapkan. Insya Allah kami siapkan persediaan uang kita yang cukup meladeni untuk uang pecahan kecil," katanya, di sela "media gathering BI Jateng".
Menurut dia, kenaikan kebutuhan uang tersebut akan terjadi pada semester kedua 2024 atau periode Juni-Desember, yakni sekitar 4-5 persen.
Secara data, perkiraan peredaran uang saat Pilkada baru ada di Kota Semarang, yakni Rp20,5 triliun, tetapi di berbagai daerah di Jateng juga dimungkinkan naik seiring pesta demokrasi.
Namun, diingatkannya bahwa peredaran uang sebanyak itu bukan hanya untuk kepentingan pilkada serentak saja, melainkan juga kegiatan lainnya, seperti perdagangan, hotel, restoran, dan industri.
"Kalau seluruh Jateng belum tahu nilainya, tapi diperkirakan mengalami kenaikan antara empat sampai lima persen," katanya.
Ia mengatakan kenaikan tersebut tidak terlalu besar mengingat pasokan di Januari-Mei 2024 masih cukup sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan permintaan uang pada Juni-Desember 2024.
Pada periode sebelumnya, kata dia, peredaran uang pada Januari-Mei 2024 sebesar Rp13,8 triliun.
"Ada juga uang masuk dari perbankan akan diolah untuk memenuhi permintaan penukaran uang kecil pada pilkada serentak," kata Rahmat.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Habibie Democracy Forum 2024, wadah strategis bahas masa depan demokrasi Indonesia
13 November 2024 15:34 WIB
Daftar nama pemain timnas hadapi Jepang dan Arab Saudi, Sayuri bersaudara kembali dipanggil
13 November 2024 12:18 WIB
Khong Guan Grup luncurkan "Sejuta Bola Superco Untuk Indonesia" tahun ketiga
11 November 2024 13:29 WIB