BMKG dampingi verifikasi lapangan masyarakat siaga tsunami di Cilacap
Sabtu, 24 Agustus 2024 6:05 WIB
Tim Komite Nasional Tsunami Ready didampingi BMKG melakukan verifikasi lapangan di Desa Sidaurip, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (23/8/2024), sebagai bagian dari proses mendapatkan sertifikat pengakuan dari UNESCO-IOC sebagai Tsunami Ready Community. (ANTARA/HO-BMKG).
Cilacap (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendampingi kegiatan verifikasi lapangan yang dilakukan Komite Nasional Tsunami Ready di Desa Sidaurip, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang telah diakui sebagai masyarakat siaga tsunami tingkat nasional pada tahun 2023.
"Verifikasi lapangan ini dilakukan untuk mendapat sertifikat pengakuan dari UNESCO-IOC sebagai Tsunami Ready Community," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara Hery Susanto Wibowo di Cilacap, Jumat.
Ia mengatakan Tsunami Ready merupakan salah satu program peningkatan kapasitas masyarakat dalam rangka membangun masyarakat yang berada di pesisir rawan tsunami untuk dapat bersiaga menghadapi potensi bencana tersebut.
Menurut dia, verifikasi lapangan yang dilakukan Irwan Fakhruddin selaku verifikatur dari Komite Nasional Tsunami Ready tersebut diikuti perangkat Desa Sidaurip, Tim Siaga, FPRB, BPD, Karangtaruna, LPMD, PKK, Forkompimcam Binangun, dan BPBD Kabupaten Cilacap serta didampingi oleh Tim BMKG Pusat, Stasiun Geofisika Banjarnegara, dan akademisi beserta mahasiswa Universitas Negeri Semarang.
Dalam kegiatan tersebut, kata dia, tim verifikasi melakukan kunjungan lapangan untuk memeriksa dan diskusi lapangan dengan komunitas siaga bencana di Desa Sidaurip serta meninjau papan informasi tsunami dan rambu tsunami, tempat, serta jalur evakuasi.
"Apabila Desa Sidaurip lolos verifikasi maka Desa Sidaurip akan menjadi desa pertama di Jawa Tengah dan desa kesepuluh di Indonesia yang mendapat pengakuan Masyarakat Siaga Tsunami dari UNESCO- IOC," katanya.
Ia mengatakan ada beberapa keuntungan dari pengakuan Masyarakat Siaga Tsunami oleh UNESCO-IOC, karena selain menjadi contoh di dunia, dampaknya juga pada ekonomi, sosial, dan politik serta masuk dalam peta Global Tsunami Ready.
Sejalan dengan hal tersebut, kata dia, ada beberapa tanggung jawab yang perlu ditingkatkan masyarakat, yaitu menjaga tingkat kesiapsiagaan tsunami, keberlanjutan sistem, dan prosedur yang ditetapkan.
"Selain itu, memelihara dan mengelola setiap indikator Tsunami Ready, serta menyusun rencana dan kegiatan tahunan terkait kesiapan menghadapi bahaya tsunami," kata Hery.
Baca juga: BMKG imbau masyarakat tidak perlu panik isu gempa Megathrust
"Verifikasi lapangan ini dilakukan untuk mendapat sertifikat pengakuan dari UNESCO-IOC sebagai Tsunami Ready Community," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara Hery Susanto Wibowo di Cilacap, Jumat.
Ia mengatakan Tsunami Ready merupakan salah satu program peningkatan kapasitas masyarakat dalam rangka membangun masyarakat yang berada di pesisir rawan tsunami untuk dapat bersiaga menghadapi potensi bencana tersebut.
Menurut dia, verifikasi lapangan yang dilakukan Irwan Fakhruddin selaku verifikatur dari Komite Nasional Tsunami Ready tersebut diikuti perangkat Desa Sidaurip, Tim Siaga, FPRB, BPD, Karangtaruna, LPMD, PKK, Forkompimcam Binangun, dan BPBD Kabupaten Cilacap serta didampingi oleh Tim BMKG Pusat, Stasiun Geofisika Banjarnegara, dan akademisi beserta mahasiswa Universitas Negeri Semarang.
Dalam kegiatan tersebut, kata dia, tim verifikasi melakukan kunjungan lapangan untuk memeriksa dan diskusi lapangan dengan komunitas siaga bencana di Desa Sidaurip serta meninjau papan informasi tsunami dan rambu tsunami, tempat, serta jalur evakuasi.
"Apabila Desa Sidaurip lolos verifikasi maka Desa Sidaurip akan menjadi desa pertama di Jawa Tengah dan desa kesepuluh di Indonesia yang mendapat pengakuan Masyarakat Siaga Tsunami dari UNESCO- IOC," katanya.
Ia mengatakan ada beberapa keuntungan dari pengakuan Masyarakat Siaga Tsunami oleh UNESCO-IOC, karena selain menjadi contoh di dunia, dampaknya juga pada ekonomi, sosial, dan politik serta masuk dalam peta Global Tsunami Ready.
Sejalan dengan hal tersebut, kata dia, ada beberapa tanggung jawab yang perlu ditingkatkan masyarakat, yaitu menjaga tingkat kesiapsiagaan tsunami, keberlanjutan sistem, dan prosedur yang ditetapkan.
"Selain itu, memelihara dan mengelola setiap indikator Tsunami Ready, serta menyusun rencana dan kegiatan tahunan terkait kesiapan menghadapi bahaya tsunami," kata Hery.
Baca juga: BMKG imbau masyarakat tidak perlu panik isu gempa Megathrust
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
BPBD ajukan status siaga darurat bencana hidrometeorologi di Banjarnegara
09 December 2024 10:03 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kolaborasi Unsoed dan Charoen Phokhand dukung Program Makan Bergizi Gratis
17 January 2025 16:59 WIB