Kebakaran di TPA Putri Cempo Solo, DLH Surakarta perkuat pengawasan
Rabu, 25 September 2024 22:51 WIB
Pemadaman di TPA Putri Cempo menggunakan teknik water bombing di Solo, Jawa Tengah, tahun lalu. ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta melakukan pengawasan untuk mengantisipasi kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Solo, Jawa Tengah.
Kepala DLH Kota Surakarta Kristiana Hariyanti di Solo, Jawa Tengah, Rabu mengatakan pengawasan tersebut dilakukan untuk melihat apakah ada titik-titik api atau asap yang muncul di gunungan sampah yang ada di Putri Cempo.
"Ini sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Kami ada patroli seminggu dua kali. Kalau ada panas dilakukan penyemprotan," katanya.
Ia mengatakan ketika cuaca panas maka gas metan akan naik sehingga berpotensi menimbulkan api.
"Apalagi TPA kan luas," katanya.
Sementara itu, diakuinya, kebakaran di TPA Putri Cempo kembali terjadi pada Selasa (24/9). Meski demikian, saat itu baru terjadi percikan kecil sehingga bisa langsung dipadamkan dengan dibantu oleh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar).
Ia mengakui hujan yang baru turun beberapa kali belum mampu membasahi gunungan sampah hingga ke bawah.
"Baru membasahi atas, gas metan kan sampai puluhan meter ke dalam sana. Mudah-mudahan ini sudah hujan deras bisa membantu. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi kebakaran," katanya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surakarta Sutarjo mengatakan proses pemadaman dilakukan sekitar 3,5 jam.
"Kami dapat laporan jam 23.30 WIB dan selesai pemadaman hingga pendinginan jam 03.00 WIB. Begitu ada laporan kami langsung ke Putri Cempo untuk memadamkan, jadi tidak menjalar ke mana-mana," katanya.
Ia mengatakan lahan yang terbakar sekitar 100 m2.
Kepala DLH Kota Surakarta Kristiana Hariyanti di Solo, Jawa Tengah, Rabu mengatakan pengawasan tersebut dilakukan untuk melihat apakah ada titik-titik api atau asap yang muncul di gunungan sampah yang ada di Putri Cempo.
"Ini sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Kami ada patroli seminggu dua kali. Kalau ada panas dilakukan penyemprotan," katanya.
Ia mengatakan ketika cuaca panas maka gas metan akan naik sehingga berpotensi menimbulkan api.
"Apalagi TPA kan luas," katanya.
Sementara itu, diakuinya, kebakaran di TPA Putri Cempo kembali terjadi pada Selasa (24/9). Meski demikian, saat itu baru terjadi percikan kecil sehingga bisa langsung dipadamkan dengan dibantu oleh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar).
Ia mengakui hujan yang baru turun beberapa kali belum mampu membasahi gunungan sampah hingga ke bawah.
"Baru membasahi atas, gas metan kan sampai puluhan meter ke dalam sana. Mudah-mudahan ini sudah hujan deras bisa membantu. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi kebakaran," katanya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surakarta Sutarjo mengatakan proses pemadaman dilakukan sekitar 3,5 jam.
"Kami dapat laporan jam 23.30 WIB dan selesai pemadaman hingga pendinginan jam 03.00 WIB. Begitu ada laporan kami langsung ke Putri Cempo untuk memadamkan, jadi tidak menjalar ke mana-mana," katanya.
Ia mengatakan lahan yang terbakar sekitar 100 m2.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024