Pemkot Surakarta antisipasi kebakaran di tengah panas ekstrem
Kamis, 3 Oktober 2024 13:57 WIB
Ilustrasi - Pemadaman api di TPA Putri Cempo pada kejadian kebakaran di Solo, Jawa Tengah, tahun lalu. (ANTARA/Aris Wasita)
Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta melakukan langkah antisipasi menghadapi potensi terjadinya kebakaran dan bencana kekeringan di tengah panas ekstrem akhir-akhir ini.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta Kristiana Hariyati di Solo, Jawa Tengah, Kamis mengatakan salah satu titik yang diwaspadai terjadi kebakaran yakni di TPA Putri Cempo. Terkait hal itu, pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi.
"Kami meminimalkan potensi kebakaran tumpukan sampah di TPA dengan rutin menyemprot air agar tidak tiba-tiba terbakar," katanya.
Di sisi lain, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surakarta juga menyiagakan petugas selama 24 jam agar lebih cepat dalam penanganan bencana kebakaran.
"Selain itu, kami juga rutin melakukan pengecekan hidran di sejumlah titik di Solo agar upaya pemadaman lebih efektif saat terjadi kebakaran," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surakarta Sutarjo.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak membakar sampah secara sembarangan karena berpotensi mengakibatkan kebakaran yang lebih besar.
"Temuan kebakaran lahan kosong di kabupaten sebelah itu biasanya karena sisa pembakaran sampah," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta Nico Agus Putranto mengatakan masih terus menyiagakan sejumlah peralatan penanganan bencana, seperti tandon air portabel.
"Sejauh ini belum ada temuan, namun siaga bencana kekeringan masih aktif hingga saat ini. Tim tetap kami siagakan untuk memantau wilayah rawan kekeringan di Solo," katanya.
Baca juga: Kebakaran di TPA Putri Cempo Solo, DLH Surakarta perkuat pengawasan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta Kristiana Hariyati di Solo, Jawa Tengah, Kamis mengatakan salah satu titik yang diwaspadai terjadi kebakaran yakni di TPA Putri Cempo. Terkait hal itu, pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi.
"Kami meminimalkan potensi kebakaran tumpukan sampah di TPA dengan rutin menyemprot air agar tidak tiba-tiba terbakar," katanya.
Di sisi lain, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surakarta juga menyiagakan petugas selama 24 jam agar lebih cepat dalam penanganan bencana kebakaran.
"Selain itu, kami juga rutin melakukan pengecekan hidran di sejumlah titik di Solo agar upaya pemadaman lebih efektif saat terjadi kebakaran," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surakarta Sutarjo.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak membakar sampah secara sembarangan karena berpotensi mengakibatkan kebakaran yang lebih besar.
"Temuan kebakaran lahan kosong di kabupaten sebelah itu biasanya karena sisa pembakaran sampah," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta Nico Agus Putranto mengatakan masih terus menyiagakan sejumlah peralatan penanganan bencana, seperti tandon air portabel.
"Sejauh ini belum ada temuan, namun siaga bencana kekeringan masih aktif hingga saat ini. Tim tetap kami siagakan untuk memantau wilayah rawan kekeringan di Solo," katanya.
Baca juga: Kebakaran di TPA Putri Cempo Solo, DLH Surakarta perkuat pengawasan
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Surakarta Wakili Calon Kota Percontohan Antikorupsi, Pj Gubernur : Dukung Pemerintahan Bersih
08 November 2024 13:22 WIB
Kanwil Kemenag Jateng gelar rakor persiapan piloting Project Sisdalak P5RA
07 November 2024 13:13 WIB