Demak (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menyatakan kesiapannya menanam tanaman padi secara serempak pada Oktober 2024, sepanjang tersedia air irigasi dari Waduk Kedungombo.
 
"Saat ini hampir semua lahan sawah di Kabupaten Demak siap ditanami kembali untuk memulai pada musim tanam (MT) pertama," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Demak Agus Herawan di Demak, Jumat.
 
Hanya saja, kata dia, untuk memulai MT pertama, petani masih menunggu pembukaan pintu Waduk Kedungombo yang dijadwalkan pada 15 Oktober 2024.
 
Dengan jadwal tersebut, maka untuk mengolah lahan sawah harus menunggu airnya sampai ke sawah baru bisa memulai pengolahan lahan.
 
"Kami perkirakan, petani di Kabupaten Demak baru bisa memulai tanam pada awal November 2024," ujarnya.
 
Untuk mendukung program pemerintah pusat serempak menanam tanaman padi dengan target luas lahan 1,2 juta hektare, maka pihaknya masih menunggu hasil koordinasi Kementan dengan Balai Besar untuk bisa membuka pintu Waduk Kedungombo sehingga air irigasi bisa sampai di areal sawah petani di Demak secepatnya.
 
Munaji, salah satu petani asal Desa Jati Mulyo, Kecamatan Bonang, Demak mengakui siap untuk mendukung program tanam tanaman padi secara serempak bulan ini.
 
"Syaratnya, air irigasinya memang harus tersedia agar lahan bisa segera diolah," ujarnya.
 
Beberapa lahan pertanian yang bisa diolah, kata dia, karena memanfaatkan air hujan yang sudah terlebih dahulu membasahi lahan mereka.
 
Kabupaten Demak menargetkan luas areal tanam tanaman padi sebesar 52.000 hektare.
 
Ajakan untuk tanam serempak bulan ini setelah kehadiran Wakil Kementerian Pertanian Sudaryono ke Kabupaten Demak pada Kamis (5/10). Ketika awal musim tanam (MT) pertama dimulai Oktober 2024, diharapkan Januari 2025 bisa panen.

Baca juga: Kementan ajak petani tanam padi serempak pada Oktober 2024