BPBD Boyolali kirim bantuan air bersih ke sembilan kecamatan
Rabu, 16 Oktober 2024 14:24 WIB
Kepala Pelaksana BPBD Boyolali Suratno, di Boyolali. ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.
Boyolali (ANTARA) - Badan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali di Jawa Tengah telah mengirim bantuan air bersih sebanyak 216 tangki di sembilan kecamatan selama musim kemarau atau hingga Oktober 2024.
Kepala Pelaksana BPBD Boyolali Suratno, di Boyolali, Rabu, mengatakan BDBD Boyolali melakukan bantuan droping air bersih ke daerah kekeringan awalnya hanya delapan kecamatan di Boyolali tetapi kini bertambah satu menjadi sembilan kecamatan.
Sembilan kecamatan yang mengalami kekeringan pada musim kemarau ini, yakni Cepogo, Wonosegoro, Juwangi, Wonosamodro, Kemusu, Tamansari, Selo, Andong, dan Gladagsari. Bantuan droping air bersih yang sudah disalurkan ke daerah kekeringan mencapai 216 tangki atau sebanyak 1.112.000 liter air bersih.
Bantuan droping air bersih terbanyak di daerah Kecamatan Cepogo sudah mencapai 49 tangki atau 228.000 liter, kemudian Wonosegoro droping air mencapai 34 tangki, disusul Juwangi sebanyak 32 tangki, dan Wonosamodro sebanyak 28 tangki, Kemusu 22 tangki, Tamansari 22 tangki, Selo 15 tangki, Andong 9 tangki dan Gladagsari 5 tangki.
"Kini ada tambahan droping air bersih bantuan untuk warga Kecamatan Selo, sehingga saat ini menjadi sembilan kecamatan yang sudah mendapat bantuan air bersih selama musim kemarau ini," kata Suratno.
Dia mengatakan droping bantuan air bersih di Kecamatan Selo di Desa Senden, masyarakat membutuhkan bantuan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. BPBD sudah melakukan droping air bersih ke Desa Senden Selo, sebanyak 15 tangki atau sekitar 75.000 liter untuk masyarakat.
"Total, yang sudah mendapatkan bantuan air bersih di Boyolali sebanyak 10.489 jiwa di 66 dukuh di 24 desa/kelurahan di sembilan kecamatan,"katanya.
Sementara itu, Penetapan Bupati Boyolali, kata dia, ada 11 kecamatan yang dinyatakan siaga darurat kekeringan dan tujuh kecamatan siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Dari penetapan tersebut khususnya untuk dampak kekeringan disediakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Boyolali 2024, sebesar Rp176.086.000.
Kendati demikian, kata dia, kondisi musim kekeringan tahun ini, tidak seperti tahun sebelumnya yang lebih parah. Masyarakat yang mendapatkan bantuan air bersih sudah sembilan kecamatan dari 11 kecamatan yang diperkirakan daerah rawan kekeringan.
Menurut dia, semoga musim kekeringan tahun ini, mudah-mudahan dapat diatasi dengan baik. BPBD atas nama Kabupaten Boyolali selalu siap masalah bantuan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan.
BPBD berharap masyarakat agar dapat menjaga daerah sumber air yang dapat mengatasi daerah langka air pada musim kemarau. Masyarakat juga tetap menjaga adanya kebakaran lahan pada musim kemarau karena sudah ada kejadian lahan terbakar.
Kebakaran lahan sebagian besar disebabkan perilaku masyarakat yang membakar sampah atau tidak ditunggu dan belum 100 persen padam ditinggal.*
Baca juga: BPBD: Penyaluran bantuan air bersih di Cilacap capai 2.425.000 liter
Kepala Pelaksana BPBD Boyolali Suratno, di Boyolali, Rabu, mengatakan BDBD Boyolali melakukan bantuan droping air bersih ke daerah kekeringan awalnya hanya delapan kecamatan di Boyolali tetapi kini bertambah satu menjadi sembilan kecamatan.
Sembilan kecamatan yang mengalami kekeringan pada musim kemarau ini, yakni Cepogo, Wonosegoro, Juwangi, Wonosamodro, Kemusu, Tamansari, Selo, Andong, dan Gladagsari. Bantuan droping air bersih yang sudah disalurkan ke daerah kekeringan mencapai 216 tangki atau sebanyak 1.112.000 liter air bersih.
Bantuan droping air bersih terbanyak di daerah Kecamatan Cepogo sudah mencapai 49 tangki atau 228.000 liter, kemudian Wonosegoro droping air mencapai 34 tangki, disusul Juwangi sebanyak 32 tangki, dan Wonosamodro sebanyak 28 tangki, Kemusu 22 tangki, Tamansari 22 tangki, Selo 15 tangki, Andong 9 tangki dan Gladagsari 5 tangki.
"Kini ada tambahan droping air bersih bantuan untuk warga Kecamatan Selo, sehingga saat ini menjadi sembilan kecamatan yang sudah mendapat bantuan air bersih selama musim kemarau ini," kata Suratno.
Dia mengatakan droping bantuan air bersih di Kecamatan Selo di Desa Senden, masyarakat membutuhkan bantuan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. BPBD sudah melakukan droping air bersih ke Desa Senden Selo, sebanyak 15 tangki atau sekitar 75.000 liter untuk masyarakat.
"Total, yang sudah mendapatkan bantuan air bersih di Boyolali sebanyak 10.489 jiwa di 66 dukuh di 24 desa/kelurahan di sembilan kecamatan,"katanya.
Sementara itu, Penetapan Bupati Boyolali, kata dia, ada 11 kecamatan yang dinyatakan siaga darurat kekeringan dan tujuh kecamatan siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Dari penetapan tersebut khususnya untuk dampak kekeringan disediakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Boyolali 2024, sebesar Rp176.086.000.
Kendati demikian, kata dia, kondisi musim kekeringan tahun ini, tidak seperti tahun sebelumnya yang lebih parah. Masyarakat yang mendapatkan bantuan air bersih sudah sembilan kecamatan dari 11 kecamatan yang diperkirakan daerah rawan kekeringan.
Menurut dia, semoga musim kekeringan tahun ini, mudah-mudahan dapat diatasi dengan baik. BPBD atas nama Kabupaten Boyolali selalu siap masalah bantuan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan.
BPBD berharap masyarakat agar dapat menjaga daerah sumber air yang dapat mengatasi daerah langka air pada musim kemarau. Masyarakat juga tetap menjaga adanya kebakaran lahan pada musim kemarau karena sudah ada kejadian lahan terbakar.
Kebakaran lahan sebagian besar disebabkan perilaku masyarakat yang membakar sampah atau tidak ditunggu dan belum 100 persen padam ditinggal.*
Baca juga: BPBD: Penyaluran bantuan air bersih di Cilacap capai 2.425.000 liter
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Bawaslu Boyolali : Pelanggaran netralitas perangkat desa terbanyak dilaporkan
03 December 2024 16:06 WIB