Kendal (ANTARA) - Capaian numerasi di Kabupaten Kendal pada tahun 2024, khususnya di Kecamatan Cepiring, menunjukkan bahwa aspek ini masih kurang maksimal.

Indikasinya, dari 30 sekolah di Kecamatan Cepiring, terdapat 19 sekolah mendapatkan kategori capaian numerasi yang kurang. Hal ini menunjukkan perlunya langkah-langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pembelajaran numerasi di daerah tersebut.

Melalui inovasi media dan metode pembelajaran berbasis lesson study, berbagai pihak berkolaborasi untuk meningkatkan kemampuan numerasi peserta didik.

Sebagai salah satu upaya peningkatan, proyek inovasi ini berfokus pada pengembangan media pembelajaran yang bervariasi, baik dalam bentuk digital maupun non-digital. Media non-digital dirancang untuk mendukung proses pembelajaran di kelas. Sementara itu, media digital disediakan untuk pembelajaran mandiri di rumah dengan bimbingan orang tua. Dengan menyediakan media yang variatif dan kontekstual, guru dapat menyesuaikan bahan ajar dengan kebutuhan spesifik setiap sekolah. Hal ini bertujuan agar setiap peserta didik memiliki pengalaman belajar yang lebih relevan dan menarik.

Selain pengembangan media, inovasi ini juga memberikan ruang bagi guru untuk mengeksplorasi berbagai metode pembelajaran melalui pendekatan lesson study.

Lesson study adalah pendekatan kolaboratif. Guru bekerja sama untuk merancang, melaksanakan, dan merefleksikan semua proses pembelajaran secara berkelanjutan. Dengan demikian, guru-guru mendapatkan kesempatan untuk menerapkan metode pembelajaran yang beragam dan inovatif. Hal ini disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan materi yang diajarkan.

Proyek inovasi media dan metode pembelajaran yang disokong Tanoto Foundation ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta Kementerian Agama yang menaungi madrasah ibtidaiyah. Dukungan ini memungkinkan implementasi program yang lebih luas, mencakup berbagai jenjang sekolah. Selain itu, pengawas pendidikan dan kelompok kerja kepala sekolah juga turut berperan dalam mengawal keberhasilan proyek ini.

Meski sudah diproyeksikan inovasi yang dirancang akan membawa banyak perubahan baik, tantangan tetap hadir tak terhindarkan. Tantangan utama dalam implementasi proyek ini adalah manajemen waktu yang perlu disinkronkan, antara jadwal guru sasaran dan fasilitator. Untuk mengatasi hal ini, tim lesson study membentuk kelompok yang lebih kecil dan fleksibel, sehingga pelaksanaan program dapat berjalan lebih efektif. Selain itu, beberapa guru menunjukkan sikap pasif dalam proses lesson study.

Untuk mengatasi hal ini, kelompok lesson study disesuaikan dan diberi pendampingan khusus agar semua guru dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

Proyek inovasi pembelajaran numerasi berbasis lesson study di Kabupaten Kendal telah menjadi salah satu langkah penting dalam meningkatkan capaian numerasi peserta didik.

Proyek ini menjadi bentuk dukungan Tanoto Foundation melalui program Fasda Perubahan yang dicetuskannya. Melalui pengembangan media pembelajaran yang bervariasi dan penerapan metode pembelajaran yang inovatif, diharapkan dapat mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Diharapkan pula menjadi kesempatan penguatan kapasitas Fasilitator Daerah dalam menyebarluaskan pelbagai praktik baik. ***