Semarang (ANTARA) - Dua calon Gubernur Jawa Tengah sepakat permasalahan kemiskinan yang menjadi pekerjaan rumah (PR) harus tuntas jika terpilih sebagai orang nomor satu di provinsi tersebut.

Calon Gubernur Jateng Andika Perkasa saat memaparkan visi dan misi dalam debat publik di Semarang, Rabu malam, menyebutkan jumlah penduduk miskin Jawa Tengah saat ini masih mencapai 10,4 persen.

Menurut dia, upaya menekan angka penduduk miskin merupakan tujuan pertama dalam upaya mencapai sustainable development goals (SDGs).

"Sekitar 10,4 persen penduduk miskin Jawa Tengah ini yang harus ditekan," kata calon gubernur nomor urut 1 tersebut

Selain permasalahan kemiskinan, lanjut dia, indeks pelayanan publik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah selama 3 tahun terakhir juga mengalami tren penurunan.

Sementara itu, Calon Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyebutkan masih ada 3,7 juta jiwa penduduk miskin di provinsi ini menjadi suatu tantangan yang harus diselesaikan.

Oleh karena itu, menurut dia, salah satu upaya menuntaskan kemiskinan adalah menyediakan layanan dasar infrastruktur.

Sejumlah layanan dasar infrastruktur, kata calon gubernur nomor urut 2 tersebut, di antaranya penyediaan rumah layak huni, pemenuhan kebutuhan air minum, hingga penyediaan sanitasi.

Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024 diikuti oleh dua pasangan calon.

Pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi diusung oleh PDI Perjuangan dengan total suara sah hasil Pemilu 2024 sebanyak 5,2 juta suara.

Sementara itu, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen diusung gabungan Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat dan Partai Solidaritas Indonesia dengan total suara sah 13,7 juta suara.


Baca juga: 2.500 pelari bakal ramaikan "Semarang 10K 2024"