Pekalongan lengkapi fasilitas penanganan bencana modern di pasar
Sabtu, 2 November 2024 16:55 WIB
Kondisi pasar tradisional Banjarsari Kota Pekalongan yang kini sudah dilengkapi dengan fasilitas penanganan bencana, di Pekalongan, belum lama ini. ANTARA/Kutnadi
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah melengkapi fasilitas penanganan bencana modern di Pasar Banjarsari sebagai upaya mitigasi bencana kebakaran dan gempa.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Pekalongan Supriono di Pekalongan, Sabtu, mengatakan bahwa tujuan fasilitas penanganan bencana di pasar tradisional tersebut adalah sebagai mitigasi bencana.
"Saat ini tengah dilakukan finishing. Kelengkapan fasilitas itu tersedia di tangga darurat yang bisa digunakan apabila sistem alarm berbunyi atau ada peringatan bencana yang terpusat di ruang kontrol panel," katanya.
Selain itu, kata dia, juga tersedia alat pemadam kebakaran, sprinkler air, dan hidran air yang disiapkan di masing-masing sudut gedung atau pasar.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Pasar Deddy Setiawan mengatakan bangunan didesain mampu menangani kebakaran dalam waktu satu jam karena tersedia air ground water tank (GWT) berkapasitas 200 kubik khusus untuk pemadam kebakaran.
Bangunan itu, kata dia, didesain mampu menangani kalau terjadi kebakaran dalam waktu satu jam dan teknisnya jika terjadi hal yang tak diinginkan alarm akan berbunyi.
"Kami ingin jika siap operasional nanti bisa simulasi dengan Badan Penanganan Bencana Daerah dan Dinas Pemadam Kebakaran," ujarnya.
"Biasanya kalau terjadi kebakaran orang-orang langsung lari kocar-kacir, di sini sudah ditentukan titik kumpulnya," katanya menambahkan.
Menurut dia, meski Pasar Banjarsari ini bersifat pasar rakyat, tetapi sistem modern kontrol juga dilengkapi genset.
"Kejadian lalu kesulitan air karena listrik mati dengan back up genset ini maka pompa akan tetap bekerja mengeluarkan air," katanya.
Baca juga: Pemprov Jateng petakan daerah rawan banjir dan longsor
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Pekalongan Supriono di Pekalongan, Sabtu, mengatakan bahwa tujuan fasilitas penanganan bencana di pasar tradisional tersebut adalah sebagai mitigasi bencana.
"Saat ini tengah dilakukan finishing. Kelengkapan fasilitas itu tersedia di tangga darurat yang bisa digunakan apabila sistem alarm berbunyi atau ada peringatan bencana yang terpusat di ruang kontrol panel," katanya.
Selain itu, kata dia, juga tersedia alat pemadam kebakaran, sprinkler air, dan hidran air yang disiapkan di masing-masing sudut gedung atau pasar.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Pasar Deddy Setiawan mengatakan bangunan didesain mampu menangani kebakaran dalam waktu satu jam karena tersedia air ground water tank (GWT) berkapasitas 200 kubik khusus untuk pemadam kebakaran.
Bangunan itu, kata dia, didesain mampu menangani kalau terjadi kebakaran dalam waktu satu jam dan teknisnya jika terjadi hal yang tak diinginkan alarm akan berbunyi.
"Kami ingin jika siap operasional nanti bisa simulasi dengan Badan Penanganan Bencana Daerah dan Dinas Pemadam Kebakaran," ujarnya.
"Biasanya kalau terjadi kebakaran orang-orang langsung lari kocar-kacir, di sini sudah ditentukan titik kumpulnya," katanya menambahkan.
Menurut dia, meski Pasar Banjarsari ini bersifat pasar rakyat, tetapi sistem modern kontrol juga dilengkapi genset.
"Kejadian lalu kesulitan air karena listrik mati dengan back up genset ini maka pompa akan tetap bekerja mengeluarkan air," katanya.
Baca juga: Pemprov Jateng petakan daerah rawan banjir dan longsor
Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pemkot Pekalongan galakkan gerakan singkirkan enceng gondok di Sungai Lodji
07 November 2024 7:32 WIB