Warga Blora diminta waspadai penyakit leptospirosis di musim hujan
Jumat, 15 November 2024 13:08 WIB
Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu Blora, drg. Wilys Yuniarti. (ANTARA/Gunawan.)
Blora (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R. Soeprapto Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah mengajak masyarakat untuk mewaspadai potensi penyebaran wabah penyakit leptospirosis di musim hujan.
"Wabah ini, penyebarannya melalui urine hewan yang terinfeksi. Misalnya, sapi, tikus, babi maupun anjing," kata Direktur RSUD Cepu Wilys Yuniarti di Blora, Jumat.
Ia mencatat ada satu kasus pasien terjangkit leptospirosis pada tahun lalu. Pasiennya juga mendapatkan rujukan ke RSUD Moewardi Solo.
Pada musim hujan, kata dia, penyebaran bakteria leptospira ini dimungkinkan semakin meningkat akibat genangan air.
"Untuk gejalanya mulai dari demam, nyeri kepala hingga otot pada betis, mata kuning, tidak kencing hingga 2-5 hari terinfeksi," ujarnya.
Selain penyakit yang disebabkan oleh leptospira ini, kata dia, masyarakat diminta waspada potensi penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Pekan ini tercatat ada 39 pasien, bulan sebelumnya 77 pasien DBD dan masih stabil," imbuhnya.
Pihaknya berpesan agar masyarakat senantiasa menjaga kebersihan di lingkungan sekitar, sering cuci tangan, cuci kaki dengan memakai sabun guna mengantisipasi penyebaran DBD maupun wabah Leptospirosis.
Baca juga: DKK Surakarta bantah ada warga meninggal akibat leptospirosis
"Wabah ini, penyebarannya melalui urine hewan yang terinfeksi. Misalnya, sapi, tikus, babi maupun anjing," kata Direktur RSUD Cepu Wilys Yuniarti di Blora, Jumat.
Ia mencatat ada satu kasus pasien terjangkit leptospirosis pada tahun lalu. Pasiennya juga mendapatkan rujukan ke RSUD Moewardi Solo.
Pada musim hujan, kata dia, penyebaran bakteria leptospira ini dimungkinkan semakin meningkat akibat genangan air.
"Untuk gejalanya mulai dari demam, nyeri kepala hingga otot pada betis, mata kuning, tidak kencing hingga 2-5 hari terinfeksi," ujarnya.
Selain penyakit yang disebabkan oleh leptospira ini, kata dia, masyarakat diminta waspada potensi penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Pekan ini tercatat ada 39 pasien, bulan sebelumnya 77 pasien DBD dan masih stabil," imbuhnya.
Pihaknya berpesan agar masyarakat senantiasa menjaga kebersihan di lingkungan sekitar, sering cuci tangan, cuci kaki dengan memakai sabun guna mengantisipasi penyebaran DBD maupun wabah Leptospirosis.
Baca juga: DKK Surakarta bantah ada warga meninggal akibat leptospirosis
Pewarta : Akhmad Nazaruddin/Gunawan
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
MPS sambut baik pengesahan obat bayi BBLR dan penyakit langka sebagai obat resmi
28 August 2024 9:18 WIB