Survei: Elektabilitas pasangan Fahmi-Dimas tunjukkan tren positif
Sabtu, 16 November 2024 21:15 WIB
Rilis hasil survei elektabilitas pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga yang dilakukan PolMark Indonesia di Puwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (16/11/2024). ANTARA/Sumarwoto
Purwokerto (ANTARA) - Elektabilitas pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif-Dhimas Prasetyahani (Fahmi-Dimas) menunjukkan tren positif berdasarkan hasil survei yang dilakukan Polmark Indonesia bekerja sama dengan Serayunews Purwokerto.
Berdasarkan data yang dirilis di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu, lembaga survei kredibel pimpinan Eep Saefulloh Fatah itu menyebutkan tren positif dengan grafik yang semakin meroket tersebut menjadikan pasangan Fahmi sebagai kandidat kuat dalam Pilkada Purbalingga 2024.
"Hasil survei terbaru PolMark Indonesia terkait elektabilitas cabup dan cawabup di Purbalingga menunjukkan bahwa pasangan Fahmi-Dimas memiliki peluang besar untuk memenangkan pilkada," kata Direktur Riset Polmark Indonesia Eko Bambang Subiyantoro
Menurut dia, hal itu disebabkan pasangan nomor urut dua tersebut berhasil menyentuh crossing dengan kenaikan 12,7 persen, sementara lawannya justru mengalami penurunan hingga minus15,3 persen.
Ia mengatakan hasil survei tersebut berdasarkan 1.200 responden menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error plus minus 2,9 persen pada selang kepercayaan 95 persen.
"Pengambilan sampel dilakukan dari seluruh wilayah Purbalingga dan tersebar di 18 kecamatan secara proporsional. Hasilnya, Tren Survei Kabupaten Purbalingga terhadap elektabilitas kedua paslon mengalami perubahan yang signifikan," katanya menjelaskan.
Menurut dia, perubahan tersebut diketahui setelah dilakukan dua kali survei, baik terhadap paslon nomor urut satu maupun nomor urut dua.
Dalam hal ini, kata dia, PolMark melakukan survei pertamanya pada 11-23 September 2024 dan survei keduanya pada 20-29 Oktober 2024.
"Berdasarkan kedua survei tersebut, elektabilitas pasangan nomor urut dua menunjukkan tren yang lebih positif dibanding paslon nomor urut satu yang justru sebaliknya (negatif, red)," katanya.
Ia mengatakan dari hasil survei yang dilakukan dalam 35 hari (24 September-29 Oktober), elektabilitas pasangan Fahmi-Dimas naik sebesar 12,7 persen atau bertambah 0,36 per hari.
Dengan demikian, kata dia, elektabilitas paslon nomor urut dua itu yang sebelumnya hanya 36,2 persen naik menjadi 48,9 persen.
Menurut dia, kenaikan elektabilitas pasangan Fahmi-Dimas di Pilkada Purbalingga menuju hari pemilihan itu dipengaruhi oleh banyak faktor.
"Naiknya elektabilitas Mas Fahmi dan Mas Dimas dipengaruhi beberapa faktor, seperti pertemuan-pertemuan langsung dengan masyarakat, sosialisasi media luar ruangan, dan pendekatan dengan kalangan muda," katanya.
Meskipun salah satu faktornya adalah kedekatan dengan anak muda, kata dia, kenaikan elektabilitas Fahmi-Dimas terjadi hampir di seluruh segmen terutama kategori usia anak-anak muda.
Ia mengatakan hasil tersebut sangat berbanding terbalik dengan paslon nomor urut satu, yaitu Dyah Hayuning Pratiwi dan Mahendra Farizal yang trennya justru mengalami penurunan.
"Menurut hasil survei PolMark, data dalam 35 hari (24 September-29 Oktober), elektabilitas pasangan Tiwi-Hendra turun sangat signifikan, yaitu sebesar minus 15,3 persen atau berkurang 0,44 per hari," jelasnya.
Sebelumnya, kata dia, pasangan Tiwi-Hendra memiliki elektabilitas 59,5 persen namun angkanya terus menurun hingga kini hanya 44,2 persen.
"Penurunan grafik elektabilitas paslon nomor urut satu ini menjadi tanda perubahan kemantapan pemilih masyarakat Purbalingga secara umum," katanya.
Ia mengatakan perbedaan grafik elektabilitas kedua paslon, yaitu nomor urut satu yang terus menurun dan nomor urut dua yang terus naik menghasilkan crossing.
Hasilnya menurut survei PolMark, kata dia, pasangan Fahmi-Dimas mengungguli Tiwi-Hendra dalam elektabilitasnya.
"Berdasarkan data survei yang ada, Mas Fahmi dan Mas Dimas sementara unggul. Posisi ini terjadi dengan adanya cross signifikan sehingga menunjukkan tren yang baik untuk elektabilitas Fahmi-Dimas. Apabila pasangan ini mampu menjaga momentum maka berpeluang untuk memenangkan Pilkada Purbalingga 2024," kata Eko.
Sementara itu, Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Serayunews Galih Wijaya mengatakan pihaknya sebagai media lokal Banyumas Raya juga membuka poling mini melalui media sosial @serayunewscom untuk calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah serta calon Bupati dan Wakil Bupati di Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen (Barlingmascakeb).
Berdasarkan hasil poling sementara hingga Sabtu (16/11) sore untuk Pilkada Banjarnegara terdapat 104 partisipan dengan jumlah pemilih pasangan Amalia Desiana-KH Wakhid Jumali unggul 73 persen dibandingkan pasangan Bugar Wijiseno-Fahmi Umar Irawan yang memperoleh 27 persen.
Sementara dalam poling untuk Pilkada Purbalingga terdapat 516 partisipan, 57 persen di antaranya memilih pasangan Dyah Hayuning Pratiwi-Mahendra Farizal dan sisanya sebanyak 43 persen memilih pasangan Fahmi Muhammad Hanif-Dhimas Prasetyahani.
Selanjutnya dalam poling untuk Pilkada Banyumas, pasangan Sadewo Tri Lastiono-Dwi Asih Lintarti unggul 62 persen, sedangkan kolom kosong memperoleh 38 persen dari total partisipan sebanyak 766 orang.
Selanjutnya poling untuk Pilkada Kebumen, pasangan Arif Sugiyanto-Ristawati Purwaningsih unggul 61 persen dibandingkan pasangan Lilis Nuryani-Zaeni Miftah yang memperoleh 39 persen dengan total jumlah partisipan sebanyak 45 orang.
Berikutnya untuk poling Pilkada Cilacap dengan jumlah partisipan sebanyak 707 orang, pasangan Syamsul Aulya Rachman-Ammy Amalia unggul 79 persen dibandingkan tiga pasangan lainnya yang terdiri atas Setyo Budi Wibowo-Fakhrurrozi yang memperoleh 2 persen, Imam Tobroni-M Sonhaji Imron sebesar 13 persen, dan Awaluddin Muuri-Vicky Veranita Yudhasoka sebanyak 6 persen.
Adapun poling untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah yang diikuti 259 partisipan, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen memperoleh 53 persen, sedangkan pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi meraih 47 persen.
Galih mengatakan poling tersebut dibuat sebagai bentuk partisipasi Serayunews dalam pesta demokrasi di Barlingmascakeb dan Jawa Tengah terkait siapa calon bupati beserta wakilnya hingga calon gubernur beserta wakilnya.
"Serayunews di Banyumas Raya ingin ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi, kami lakukan poling sederhana di media sosial dan bekerja sama dengan PolMark Indonesia," tegasnya.
Berdasarkan data yang dirilis di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu, lembaga survei kredibel pimpinan Eep Saefulloh Fatah itu menyebutkan tren positif dengan grafik yang semakin meroket tersebut menjadikan pasangan Fahmi sebagai kandidat kuat dalam Pilkada Purbalingga 2024.
"Hasil survei terbaru PolMark Indonesia terkait elektabilitas cabup dan cawabup di Purbalingga menunjukkan bahwa pasangan Fahmi-Dimas memiliki peluang besar untuk memenangkan pilkada," kata Direktur Riset Polmark Indonesia Eko Bambang Subiyantoro
Menurut dia, hal itu disebabkan pasangan nomor urut dua tersebut berhasil menyentuh crossing dengan kenaikan 12,7 persen, sementara lawannya justru mengalami penurunan hingga minus15,3 persen.
Ia mengatakan hasil survei tersebut berdasarkan 1.200 responden menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error plus minus 2,9 persen pada selang kepercayaan 95 persen.
"Pengambilan sampel dilakukan dari seluruh wilayah Purbalingga dan tersebar di 18 kecamatan secara proporsional. Hasilnya, Tren Survei Kabupaten Purbalingga terhadap elektabilitas kedua paslon mengalami perubahan yang signifikan," katanya menjelaskan.
Menurut dia, perubahan tersebut diketahui setelah dilakukan dua kali survei, baik terhadap paslon nomor urut satu maupun nomor urut dua.
Dalam hal ini, kata dia, PolMark melakukan survei pertamanya pada 11-23 September 2024 dan survei keduanya pada 20-29 Oktober 2024.
"Berdasarkan kedua survei tersebut, elektabilitas pasangan nomor urut dua menunjukkan tren yang lebih positif dibanding paslon nomor urut satu yang justru sebaliknya (negatif, red)," katanya.
Ia mengatakan dari hasil survei yang dilakukan dalam 35 hari (24 September-29 Oktober), elektabilitas pasangan Fahmi-Dimas naik sebesar 12,7 persen atau bertambah 0,36 per hari.
Dengan demikian, kata dia, elektabilitas paslon nomor urut dua itu yang sebelumnya hanya 36,2 persen naik menjadi 48,9 persen.
Menurut dia, kenaikan elektabilitas pasangan Fahmi-Dimas di Pilkada Purbalingga menuju hari pemilihan itu dipengaruhi oleh banyak faktor.
"Naiknya elektabilitas Mas Fahmi dan Mas Dimas dipengaruhi beberapa faktor, seperti pertemuan-pertemuan langsung dengan masyarakat, sosialisasi media luar ruangan, dan pendekatan dengan kalangan muda," katanya.
Meskipun salah satu faktornya adalah kedekatan dengan anak muda, kata dia, kenaikan elektabilitas Fahmi-Dimas terjadi hampir di seluruh segmen terutama kategori usia anak-anak muda.
Ia mengatakan hasil tersebut sangat berbanding terbalik dengan paslon nomor urut satu, yaitu Dyah Hayuning Pratiwi dan Mahendra Farizal yang trennya justru mengalami penurunan.
"Menurut hasil survei PolMark, data dalam 35 hari (24 September-29 Oktober), elektabilitas pasangan Tiwi-Hendra turun sangat signifikan, yaitu sebesar minus 15,3 persen atau berkurang 0,44 per hari," jelasnya.
Sebelumnya, kata dia, pasangan Tiwi-Hendra memiliki elektabilitas 59,5 persen namun angkanya terus menurun hingga kini hanya 44,2 persen.
"Penurunan grafik elektabilitas paslon nomor urut satu ini menjadi tanda perubahan kemantapan pemilih masyarakat Purbalingga secara umum," katanya.
Ia mengatakan perbedaan grafik elektabilitas kedua paslon, yaitu nomor urut satu yang terus menurun dan nomor urut dua yang terus naik menghasilkan crossing.
Hasilnya menurut survei PolMark, kata dia, pasangan Fahmi-Dimas mengungguli Tiwi-Hendra dalam elektabilitasnya.
"Berdasarkan data survei yang ada, Mas Fahmi dan Mas Dimas sementara unggul. Posisi ini terjadi dengan adanya cross signifikan sehingga menunjukkan tren yang baik untuk elektabilitas Fahmi-Dimas. Apabila pasangan ini mampu menjaga momentum maka berpeluang untuk memenangkan Pilkada Purbalingga 2024," kata Eko.
Sementara itu, Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Serayunews Galih Wijaya mengatakan pihaknya sebagai media lokal Banyumas Raya juga membuka poling mini melalui media sosial @serayunewscom untuk calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah serta calon Bupati dan Wakil Bupati di Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen (Barlingmascakeb).
Berdasarkan hasil poling sementara hingga Sabtu (16/11) sore untuk Pilkada Banjarnegara terdapat 104 partisipan dengan jumlah pemilih pasangan Amalia Desiana-KH Wakhid Jumali unggul 73 persen dibandingkan pasangan Bugar Wijiseno-Fahmi Umar Irawan yang memperoleh 27 persen.
Sementara dalam poling untuk Pilkada Purbalingga terdapat 516 partisipan, 57 persen di antaranya memilih pasangan Dyah Hayuning Pratiwi-Mahendra Farizal dan sisanya sebanyak 43 persen memilih pasangan Fahmi Muhammad Hanif-Dhimas Prasetyahani.
Selanjutnya dalam poling untuk Pilkada Banyumas, pasangan Sadewo Tri Lastiono-Dwi Asih Lintarti unggul 62 persen, sedangkan kolom kosong memperoleh 38 persen dari total partisipan sebanyak 766 orang.
Selanjutnya poling untuk Pilkada Kebumen, pasangan Arif Sugiyanto-Ristawati Purwaningsih unggul 61 persen dibandingkan pasangan Lilis Nuryani-Zaeni Miftah yang memperoleh 39 persen dengan total jumlah partisipan sebanyak 45 orang.
Berikutnya untuk poling Pilkada Cilacap dengan jumlah partisipan sebanyak 707 orang, pasangan Syamsul Aulya Rachman-Ammy Amalia unggul 79 persen dibandingkan tiga pasangan lainnya yang terdiri atas Setyo Budi Wibowo-Fakhrurrozi yang memperoleh 2 persen, Imam Tobroni-M Sonhaji Imron sebesar 13 persen, dan Awaluddin Muuri-Vicky Veranita Yudhasoka sebanyak 6 persen.
Adapun poling untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah yang diikuti 259 partisipan, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen memperoleh 53 persen, sedangkan pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi meraih 47 persen.
Galih mengatakan poling tersebut dibuat sebagai bentuk partisipasi Serayunews dalam pesta demokrasi di Barlingmascakeb dan Jawa Tengah terkait siapa calon bupati beserta wakilnya hingga calon gubernur beserta wakilnya.
"Serayunews di Banyumas Raya ingin ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi, kami lakukan poling sederhana di media sosial dan bekerja sama dengan PolMark Indonesia," tegasnya.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024