Semarang (ANTARA) - Pemanfaatan teknologi seperti Google Lens dan Canva memberikan warna baru dalam pembelajaran prakarya, khususnya pada aspek rekayasa kelas IX karena dapat membantu dalam tahapan eksplorasi dan observasi informasi, perencanaan (design), sehingga materi dasar-dasar elektronika yang seringkali dianggap sulit dan kurang menarik berhasil disajikan dengan cara yang lebih interaktif dan kolaboratif.

Paulus Jefri Jhon Peter Sirait, guru SMP Santo Mikael Cimahi* yang menerapkan model pembelajaran dengan berkolaborasi dan menggunakan teknologi Google Lens dan Canva menjelaskan dirinya mengawali dengan melakukan asesmen awal yang dilakukan secara lisan untuk mengukur pengetahuan peserta didik tentang komponen elektronika. 

Hasilnya menunjukkan mayoritas peserta didik belum mengenal komponen elektronika dan untuk membantu mengeksplorasi informasi, siswa menggunakan Google Lens dan dengan  teknologi ini, peserta didik dengan mudah mengidentifikasi nama dan fungsi komponen elektronika hanya dengan memindai menggunakan kamera ponsel.

"Setelah peserta didik dibentuk ke dalam kelompok, mereka diberikan beberapa komponen untuk diketahui nama dan informasi yang berhubungan dengannya. Peserta didik membuka Google Chrome dan mengaktifkan Google Lens. Peserta didik mengarahkan kamera pada sebuah komponen dan klik telusuri," kata Paulus.

Setelah informasi terkumpul, kolaborasi berlanjut dengan memanfaatkan Canva. Guru menyediakan file presentasi di Canva yang dapat diakses oleh setiap kelompok menggunakan akun belajar.id. Peserta didik dapat menuangkan hasil eksplorasi mereka dalam slide yang menarik dan kreatif. Proses ini tidak hanya membantu mereka memahami materi dengan lebih baik, tetapi juga mendorong keterlibatan aktif dan kreativitas.

"Eksplorasi dan observasi informasi komponen-komponen elektronika menjadi lebih menarik dan tentu saja semua peserta didik terlibat aktif. Peserta didik menjadi mengenal komponen-komponen elektronika. Pembelajaran berjalan lebih hidup dan materi pun dapat tersusun dengan baik dan menarik karena kreativitas mereka," kata Paulus.

Pembelajaran berbasis teknologi ini disambut antusias oleh peserta didik. Evelyne, siswa kelas 9C yang mengaku metode tersebut lebih menyenangkan dibandingkan pencatatan manual. Sementara Onyxa, siswa lainnya, menyadari pentingnya sudut pengambilan gambar yang tepat saat menggunakan Google Lens untuk mendapatkan hasil pencarian yang akurat.

Pendekatan inovatif ini tidak hanya memperkaya pembelajaran Prakarya, tetapi juga memiliki potensi diterapkan di mata pelajaran lain yang memerlukan eksplorasi informasi secara interaktif. Dengan integrasi teknologi, proses belajar-mengajar dapat menjadi lebih efisien dan menarik, meskipun sumber informasi konvensional terbatas.

*Peningkatan Kualitas Pendidikan Kerja Sama Dinas Pendidikan Kota Cimahi dengan Tanoto Foundation