Kudus (ANTARA) - Program revitalisasi pasar tradisional di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, perlu dilanjutkan lagi pada tahun anggaran 2025, menyusul anggaran 2024 yang disediakan untuk perbaikan enam pasar masih kurang, kata Penjabat Bupati Kudus M Hasan Chabibie.

"Misal, perbaikan di Pasar Jember dengan anggaran Rp800 juta untuk perbaikan atap bangunan ternyata belum bisa memperbaiki semua atap, karena masih ada yang belum diperbaiki menyusul terbatasnya anggaran," ujarnya ditemui di sela-sela inspeksi mendadak proyek perbaikan Pasar Jember Kudus, Senin.

Untuk itulah, kata dia, tahun depan harus ada kebijakan yang berpihak untuk menuntaskan program revitalisasi pasar tradisional karena masih ada yang belum selesai.

Anggaran untuk program revitalisasi di Pasar Jember, kata dia, tidak hanya untuk perbaikan atap bangunan, tetapi juga disediakan anggaran Rp146 juta untuk perbaikan jalan di sekitar pasar.

Selain Pasar Jember, imbuh dia, pada tahun anggaran 2024 juga ada lima pasar tradisional yang lainnya mendapatkan anggaran untuk perbaikan.

"Target selesai perbaikan untuk enam pasar, pada pekan ketiga bulan Desember 2024," ujarnya.

Ia berharap dengan adanya perbaikan sarana dan prasarana pasar tradisional tersebut, semakin meningkatkan kenyamanan pembeli dan pedagang dalam menjalankan aktivitas jual beli.

Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Kudus Albertus Harys Yunanto menambahkan anggaran yang disediakan untuk revitalisasi delapan pasar sebesar Rp5,7 miliar.

Dari anggaran sebesar itu, kata dia, yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar Rp5,5 miliar untuk revitalisasi tujuh pasar. Sedangkan satu pasar bersumber dari APBD Kudus 2024.

Kedelapan pasar tradisional tersebut, yakni Pasar Wates, Jember, Mijen, Bitingan, Kliwon, Ngembalrejo, dan Kalirejo, serta Pasar Baru yang diperbaiki dengan anggaran APBD 2024.

Untuk program revitalisasi dari masing-masing pasar berbeda-beda, karena ada yang diarahkan untuk perbaikan atap bangunan, ada yang digunakan untuk pembangunan los jualan, serta ada yang untuk peninggian guna menghindari genangan banjir.

Dari ketujuh pasar tersebut, anggaran terbesar untuk program revitalisasi Pasar Bitingan sebesar Rp2 miliar, sedangkan pasar lainnya bervariasi.

Baca juga: Pemkab alokasikan dana revitalisasi Pasar Batang Rp705 juta