Banyumas (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas, Jawa Tengah, mengoperasikan Instalasi Maternal Perinatal (IMP) pada 14 Februari 2025 seiring dengan peresmian Gedung IMP Tahap I oleh Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Iwanuddin Iskandar.
Saat peresmian Gedung IMP Tahap I di RSUD Banyumas, Selasa, Direktur RSUD Banyumas Dani Esti Novia mengatakan IMP merupakan instalasi untuk menjalankan program akselerasi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang terdiri atas tata laksana kedaruratan hingga nifas dan bayi sampai usia 28 hari.
"Gedung IMP yang direncanakan terdiri atas empat lantai ini akan berfokus pada layanan kesehatan ibu dan anak sebagai bukti komitmen RSUD Banyumas untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, yang merupakan salah satu unsur penting dalam pembangunan masyarakat yang sehat dan sejahtera," katanya.
Saat ini, kata dia, lantai dasar gedung tersebut sudah bisa digunakan untuk layanan bersalin dengan menyediakan sebanyak 15 tempat tidur.
Selanjutnya, lantai 1 akan digunakan untuk layanan rawat inap perinatologi yang menyediakan sebanyak 50 tempat tidur. Lantai 2 akan digunakan untuk layanan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) Maternal dan High Care dengan 28 tempat tidur, sedangkan lantai 3 berupa layanan KRIS Maternal, Isolasi, dan Immunocompromise sebanyak 36 tempat tidur.
"Pada tahun 2025 kami berencana untuk melanjutkan Pembangunan Gedung IMP Tahap II, yaitu untuk layanan Rawat Inap Perinatologi dengan anggaran Rp16 miliar yang bersumber dari DAK (Dana Alokasi Khusus) Fisik Bidang Kesehatan dan KB Reguler Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan Tahun Anggaran 2025," katanya.
Pihaknya bertekad untuk terus memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik guna mewujudkan harapan baru bagi kesehatan ibu dan anak serta masyarakat luas sebagai wujud kontribusi RSUD Banyumas dalam menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas.
Sementara itu Pj Bupati Banyumas Iwanuddin Iskandar mengapresiasi pengembangan yang dilakukan RSUD Banyumas karena merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada masyarakat khususnya ibu dan anak.
Berdasarkan data, kata dia,di Kabupaten Banyumas pada tahun 2024 terdapat kasus kematian ibu sebanyak 19 jiwa dan kasus kematian bayi sebanyak 229 anak.
Oleh karena itu, kata dia, pembangunan Gedung IMP merupakan ikhtiar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas melalui RSUD Banyumas untuk menekan angka kematian ibu dan anak.
"Pesan saya, berikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat dan membuat setiap orang yang datang pulang dengan keadaan tersenyum, puas, dan sembuh," katanya.
Baca juga: Polresta Banyumas minta warga mengutamakan keselamatan berlalu lintas