Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, berkomitmen untuk mewujudkan delapan misi strategis untuk membangun daerah agar lebih maju dan mandiri dalam lima tahun ke depan.
Bupati Batang Faiz Kurniawan di Batang, Selasa, mengatakan bahwa dengan mengusung visi "Terwujudnya Kabupaten Batang yang Mandiri dan Berdaya Saing Menuju Indonesia Emas 2045 ini, pihaknya memandang perlu langkah strategis.
"Kami ingin mewujudkan masyarakat yang agamis, berbudaya, dan harmonis. Selain itu, peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan kesehatan yang merata juga alan menjadi prioritas utama program kami ke depan," katanya.
Ia mengatakan daerah ini harus menjadi pusat industri dengan hilirisasi berbasis teknologi ramah lingkungan, dan akselerasi ekonomi, pemerataan infrastruktur hingga pelosok desa, serta pembangunan yang berkelanjutan.
" Selain itu, kami juga berfokus pada percepatan penurunan kemiskinan yang merata serta tata kelola pemerintahan yang profesional, inovatif, dan berintegritas," katanya.
Untuk mendukung visi dan misinya, Bupati Batang Faiz Kurniawan bersama Wakil Bupati Suyono merancang sejumlah program prioritas seperti menyiapkan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045, mengurangi pengangguran dengan memberikan pelatihan kerja berbasis industri, dan memberikan afirmasi kepada UMKM agar semakin berkembang.
Selain itu, pembangunan infrastruktur dasar akan terus digenjot untuk meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi ekonomi, termasuk isu kelestarian lingkungan, pengelolaan sampah, serta perlindungan sosial.
"Reformasi birokrasi yang bersih dan profesional juga akan menjadi fokus kami, termasuk pengembangan nilai-nilai agama dan budaya di daerah ini," katanya.
Ia menyampaikan lima indikator makro pembangunan daerah yang menjadi target hingga 2030 yaitu pertumbuhan ekonomi sekitar 5,3 persen hingga 5,8 persen, indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 73,2, serta tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 4,55 persen dan penekanan angka kemiskinan hingga 6,47 persen.
"Kami akan bekerja keras untuk melampaui target tersebut, bahkan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen," katanya.
Terkait dengan kondisi keuangan daerah, Faiz Kurniawan menyebutkan jumlah total belanja APBD Tahun Anggaran 2025 mencapai Rp2,03 triliun.
Namun, kata dia, sebagian besar anggaran itu masih bergantung pada dana transfer dari pusat yaitu Rp1,56 triliun atau sekitar 76,84 persen dari jumlah total APBD.
"Kapasitas fiskal kita masih rendah karena pendapatan asli daerah hanya sekitar 20,16 persen. Dalam lima tahun ke depan, kami berupaya menargetkan peningkatan PAD agar ketergantungan terhadap dana transfer dari pusat berkurang," katanya.