"Jangan sampai momen pemilihan kepala daerah (pilkada) Aceh menganggu perdamaian yang di wilayah ini," katanya di Banda Aceh, Minggu tengah malam.

Saat menjadi penceramah di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ali Mochtar Ngabalin mengingatkan seluruh masyarakat untuk tetap menjaga dan mempertahankan perdamaian.

"Aceh kedepan harus lebih baik. Aceh dimasa mendatang harus melahirkan orang-orang yang terbaik," katanya dihadapan ratusan masyarakat muslim provinsi itu.

Dijelaskan, puluhan tahun Aceh dilanda konflik bersenjata, masyarakat hidup dalam suasana penderitaan panjang dan berakhir dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) damai di Helsinki, Finlandia pada 15 Agustus 2005.

"Tetapi, hari ini Aceh sudah berbeda dengan 30 tahun lalu. Aceh luar biasa berkembang, warung-warung kopi mulai beraktivitas selama 24 jam dikarenakan situasi dan kondisi keamanan yang kondusif," kata Ali Mochtar Ngabalin.

Saat ini, katanya menambahkan setiap orang yang datang ke Aceh tidak lagi dicurigai. Itu menunjukkan bahwa Aceh kini sudah benar-benar aman dan damai," katanya menambahkan.

Karena itu, ia mengingatkan semua pihak untuk bersama-sama mempertahankan situasi keamanan yang damai dan kondusif guna membangun Aceh kedepan yang lebih bermartabat.

Dipihak lain, Ali Mochtar mengharapkan dalam pilkada gubernur/wakil gubernur dan 17 pasangan bupati-wali kota dan para wakilnya pada 9 April 2012, jangan sampai terjadi "money politic" di Aceh.

"Ingatlah, jika sesuatu yang dimulai dengan hal yang tidak baik maka dipastikan berakhir dengan yang tidak baik juga. Karenanya, jangan ada yang memaksa dan memberi uang kepada masyarakat untuk memilihnya," kata dia menjelaskan.