"Bahkan jumlah tersebut masih terlalu kecil dari angka realistis yang dibutuhkan," katanya dalam keterangan tertulis yang disampaikan Media Relation Rustri Centre di Semarang, Rabu.

Penegasan Rustri itu disampaikan menanggapi respons beberapa pihak yang menilai langkahnya merekrut relawan sebagai sikap "kemajon" atau "gege mongso" karena DPP PDIP hingga kini belum mengumumkan siapa yang akan mendapatkan rekomendasi untuk maju sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pilgub Jateng 2013.

Menurut Rustri, langkah yang ditempuhnya itu untuk meningkatkan elektabilitas. "Ada yang bilang, Mbak Rustri 'kemajon'. Akan tetapi, sebenarnya tidak seperti itu," katanya.

Mantan Bupati Kebumen ini tetap menjaga optimisme bakal mendapat kepercayaan PDIP untuk menjadi cagub. "Soal rekomendasi, wallahu alam, apalagi ada dorongan nama-nama lain yang muncul," katanya.

Berdasarkan pengalaman, rekomendasi sering turun pada 'last minutes' (menit-menit terakhir). Ini terjadi di Pilgub DKI Jakarta dan Jabar. Bisa dibayangkan, bagaimana kita akan meningkatkan elektabilitas bila harus menunggu rekomendasi dulu baru kemudian bergerak," kata Rustri di hadapan para relawan di wilayah Keresidenan Surakarta, di Surakarta, Selasa (27/11) malam.

Menurut dia, 100.000 relawan itu sebenarnya tidak seberapa karena masih sangat kecil. Di Jateng ada sekitar 8.000 desa/kelurahan sehingga dengan jumlah itu maka rata-rata per desa/kelurahan hanya ada 12 relawan.

"Jadi sebenarnya apa yang saya lakukan sebenarnya masih jauh dari realitas yang diperlukan," katanya. (tz)