Logo Header Antaranews Jateng

Masyarakat Gotong Royong Bangun Jembatan Gending

Rabu, 28 Januari 2015 20:52 WIB
Image Print
Ilustrasi (ANTARA Foto/Sahrul Manda Tikupadang)
Jembatan darurat sepanjang 10 meter dan lebar satu meter itu dibuat dari bambu oleh ratusan warga dari dua desa, yakni Donorojo dan Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan bersama aparat TNI dan Polri.

"Berdasarkan pengalaman membuat jembatan darurat, tidak mungkin membuat untuk ini dengan tiang pancang, karena sewaktu-waktu arus sungai deras akan terbawa arus, sehingga kami membuat tiang panjang silang agar tidak terbawa arus," kata Komandan Rayon Militer Mertoyudan Kapten Suparna.

Jembatan darurat itu dibuat di sebelah selatan jembatan utama, yang ambrol bagian fondasinya pada Minggu (25/1) sekitar pukul 10.00 WIB. Tidak ada korban dalam peristiwa itu.

Masyarakat bersama aparat juga akan mengepras tebing untuk pembuatan jalan yang bisa dilalui pengendara sepeda motor. Jembatan darurat di atas Sungai Gending itu hanya bisa dilalui pengendara sepeda motor secara hati-hati.

Camat Mertoyudan Wisnu Harjanto mengharapkan masyarakat bersabar menunggu pemerintah kabupaten setempat membuat jembatan baru sebagai jembatan permanen di atas alur sungai tersebut.

"Yang penting dengan jembatan darurat ini, masyarakat bisa melintas terlebih dahulu," ujarnya.

Masyarakat mengharapkan pemkab segera membangun jembatan permanen, agar aktivitas lalu lintas di jalur tersebut kembali normal.

Kepala Desa Donorojo Sukur Mardi Kiswoyo mengatakan jembatan itu sebagai akses utama warga Dusun Kragilan, Desa Donorojo dan Dusun Tonorogo, Desa Kalinegoro.

Jika tidak ada jembatan tersebut, warga yang hendak menyeberang sungai, harus melewati jalan yang lebih panjang hingga sekitar lima kilometer.

Jembatan utama Kali Gending sepanjang enam meter, lebar tiga meter, dan tinggi lima meter dibangun pemkab pada 1992 serta diaspal pada 1999.

Pewarta :
Editor: Zuhdiar Laeis
COPYRIGHT © ANTARA 2024