Logo Header Antaranews Jateng

Komunitas Sepeda Ajak Moge Tertib Berlalu Lintas

Senin, 17 Agustus 2015 18:58 WIB
Image Print
Ilustrasi.
Komunitas sepeda tersebut dengan mengenakan kostum pakaian kuno, seperti pada zaman penjajahan Belanda, memarkirkan sepedanya di Tugu Titik Nol Kilometer atau depan Kantor Balai Kota Surakarta mengimbau masyarakat pencinta motor gede (moge) jangan arogan dan tetap tertib berlalu lintas di jalan.

Selain itu, para mengunjuk rasa tersebut juga memasang sejumlah sepanduk yang bertuliskan mengingatkan masyarakat seperti "Moge Boleh Lewat Asal Tertib".

Menurut Sekretaris Komunitas Sepeda Ontel Lawas Surakarta Deni Suryawan (35), pihaknya melakukan aksi tersebut untuk mendukung kejadian di Yogyakarta, yakni penghadangan oleh seorang anggota komunitas sepeda Elanto Wijoyono terhadap para pengendara moge, beberapa waktu lalu.

Selain itu, pihaknya juga mengajak mayarakat komunitas moge di Solo untuk tetap menaati tertib lalu litas sehingga tidak mambahayakan pengguna jalan lainnya.

Pihaknya berharap masyarakat pencinta kendaraan moge tetap menghormati pengguna jalan lainnya. Pencinta moge dengan menaati rambu-rambu lalu lintas dan jangan melanggar marka jalan agar tidak membahayakan jiwa orang lain.

Menurut dia, aksi tersebut tidak hanya kepada pengendara moge, tetapi pengendara motor lainnya untuk menaati rambu-rambu lalu lintas melintas di wilayah Solo.

Menurut dia, hal tersebut seperti dengan slogan Kota Solo: "Taat Berlalu Lintas Cermin Budaya Wong Solo". Dengan demikian, semua warga yang melintas di jalan umum wajib mematuhi rambu-rambu lalu lintas seperti kesepakatan bersama.

"Komunitas Sepeda Ontel Lawas Surakarta memiliki sebanyak 120 anggota," kata Wakil Ketua Komunitas Sepeda Ontel Lawas Surakarta Didik Santo.

Aksi komunitas sepeda tersebut juga dihadiri seorang anggota komunitas moge di Solo bernama Ginda Ferachtriawan. Mereka justru bersalaman dan sepakat tertib lalu lintas budaya orang Solo.

Menurut Ginda, peristiwa penghadangan pengendara Moge di Yogyakarta merupakan kejadian akibat kesalahpahaman.

Ginda menegaskan siapa pun yang melintas di jalan, baik kelompok bersepeda maupun moge, harus sama-sama menjaga ketertiban lalu lintas.

Rombongan moge sebelum berangka ke Prambanan, kata dia, pihaknya sudah diingatkan agar tetap menjaga ketertiban di jalan.

Kendati demikian, Ginda berharap semua pengendara, baik sepeda ontel, kendaraan roda dua, maupun roda empat, khususnya di Kota Solo, akan lebih tertib berlalu lintas di jalan dibanding daerah kota lainnya.

Pewarta :
Editor: Kliwon
COPYRIGHT © ANTARA 2024