Peningkatan kompetensi numerasi melalui optimalisasi komunitas belajar
Kendal (ANTARA) - Tim Srikandi pada tahun 2023 mengembangkan Aplikasi Supervisi Literasi Numerasi (Litnum) melalui proyek Fasper 1.0. Berdasarkan data hasil supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah, mayoritas guru di sekolah-sekolah yang disupervisi masih berada pada level 1 kompetensi numerasi, yaitu sebatas mengetahui.
Padahal, agar siswa dapat berkembang secara maksimal, kemampuan numerasi perlu ditingkatkan ke level 2 (menerapkan) dan level 3 (menganalisis). Untuk mengatasi hal ini, upaya penguatan numerasi perlu dilanjutkan melalui pendampingan pascasupervisi dan pembentukan komunitas belajar.
Melalui program Fasda Perubahan yang digagas oleh Tanoto Foundation, dirancanglah sebuah proyek yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi numerasi guru melalui komunitas belajar (kombel) yang didampingi oleh kepala sekolah. Sasaran proyek ini adalah kepala sekolah yang berada di Kecamatan Singorojo dengan 35 satuan pendidikan dan Kaliwungu Selatan dengan 20 satuan pendidikan. Kombel-kombel ini dibentuk dengan tujuan untuk memperkuat tindak lanjut supervisi numerasi, sehingga tercipta kolaborasi antara kepala sekolah dan guru dalam merancang serta mengimplementasikan strategi penguatan numerasi.
Dalam proses ini, kepala sekolah didorong untuk menggunakan pendekatan coaching dalam mendampingi guru-guru. Pendampingan ini tidak hanya mencakup perbaikan materi ajar, tetapi juga mengajak guru untuk berinovasi dalam mengintegrasikan numerasi ke dalam berbagai mata pelajaran. Tiap komunitas belajar mendapatkan penguatan numerasi yang spesifik berdasarkan dimensi yang ada dalam Rapor Pendidikan, seperti bilangan, aljabar, geometri, serta data dan ketidakpastian.
Proyek Fasda Perubahan sendiri merupakan upaya peningkatan keterampilan literasi dan numerasi peserta didik yang dimulai dengan peningkatan kapasitas guru sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran. Sebagai bagian dari penguatan kompetensi numerasi, proyek ini menerapkan pendekatan lesson study. Lesson study merupakan metode pengembangan profesional guru secara kolaboratif yang melibatkan perencanaan (plan), pelaksanaan (do), dan refleksi (see) yang berkelanjutan. Proses ini dilakukan dalam tiga siklus, setiap kelompok komunitas belajar diberi kesempatan untuk berbagi praktik baik dan saling belajar dari pengalaman masing-masing.
Dari pendampingan yang dilakukan, terlihat bahwa salah satu penyebab rendahnya kompetensi numerasi guru adalah kurangnya pemahaman mengenai cara mengintegrasikan literasi numerasi dalam berbagai mata pelajaran. Lesson study membantu memberikan gambaran konkret kepada guru tentang cara menerapkan numerasi dalam konteks pengajaran yang lebih luas, bukan hanya terbatas pada mata pelajaran matematika.
Proyek ini menunjukkan kemajuan yang positif, terutama dalam hal peningkatan komunikasi antara guru dan kepala sekolah terkait rencana pembelajaran yang akan diterapkan. Guru-guru juga semakin terbiasa melakukan refleksi setelah pelaksanaan pembelajaran untuk mengevaluasi area yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki. Kepala sekolah memainkan peran penting sebagai pendamping dan motivator yang terus mendorong guru untuk berinovasi.
Namun, beberapa tantangan yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman awal guru mengenai literasi numerasi serta keterbatasan contoh konkret pengintegrasian numerasi ke dalam berbagai mata pelajaran. Dengan adanya pendampingan yang intensif dan lesson study yang berkelanjutan, diharapkan guru-guru dapat lebih memahami dan mengaplikasikan numerasi dalam pengajaran sehari-hari.
Optimalisasi komunitas belajar dan pendampingan pascasupervisi telah memberikan dampak positif bagi peningkatan kompetensi numerasi guru di Kabupaten Kendal, khususnya di wilayah Kecamatan Singorojo dan Kaliwungu Selatan. Melalui pendekatan lesson study dan kolaborasi antara kepala sekolah dan guru, proyek ini berhasil membangun strategi penguatan numerasi yang berkelanjutan. Diharapkan dengan upaya ini capaian numerasi di sekolah-sekolah akan meningkat secara signifikan. Guru-guru juga semakin terampil dalam mengintegrasikan literasi numerasi dalam semua mata pelajaran. ***
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024