Warga Lereng Sindoro Dikejutkan Bau Belerang
Selasa, 15 Desember 2015 20:54 WIB
Melihat kondisi itu, dirinya tidak langsung menuju ke kantor, tetapi mendatangi Desa Mrangen Tengah dan Bansari, di desa tersebut bau belerang itu cukup terasa.
"Di desa itu saya turun dari mobil, kemudian saya bertanya kepada warga ternyata mereka juga merasakan bau yang sama," katanya.
Menurut dia asap sulfatara yang keluar dari puncak Gunung Sindoro itu berwarna putih kekuning-kuningan, kalau di sekitar wilayah Kecamatan Bansari ini tidak ada aktivitas yang menggunakan belerang, jadi dugaan kami sementara bau itu berasal dari puncak Gunung Sindoro," katanya.
Pihaknya tidak tergesa-gesa memberikan informasi kepada masyarakat tentang kejadian ini, dia terlebih dahulu akan mengkonfirmasi asal bau belerang ini ke petugas pengamatan gunung api Sindoro Sumbing di Desa Gentingsari.
"Kami akan koordinasikan terlebih dahulu, apakah benar bau belerang ini dari asap sulfatra gunung Sindoro atau bukan,katanya.
Warga Desa Bansari Sofyan (32) mengatakan dalam dua hari terakhir muncul bau tidak sedap, terutama pada saat pagi hari sekitar pukul 06.30 hingga 07.00 WIB dan malam hari sekitar pukul 20.00 WIB.
"Baunya cukup menyengat, tapi tidak lama, hanya sebentar saja," katanya.
Menurut dia, sejak dinyatakan aktif normal pada tahun 2011, hingga sekarang puncak Gunung Sindoro sering mengeluarkan asap putih, namun selama ini warga belum pernah mencium bau seperti belerang.
"Kemunculan asap dari puncak gunung sudah biasa, warga juga sudah tidak kaget lagi, tetapi kalau bau belerang ini baru kali ini dirasakan warga," katanya.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Sindoro dan Sumbing, Mulyono mengatakan, dari pengamatan yang dilakukan selama ini, gunung Sindoro tidak menunjukkan adanya peningkatan aktivitas. Saat ini status gunung Sindoro masih aktif normal, kemunculan asap sulfatara itu suatu yang wajar bagi gunung api aktif seperti Sindoro.
Ia mengatakan, asap sulfatara memang mengandung belerang dan beracun, namun kadar racun itu ada tingkatannya. Asap sulfatara dari Gunung Sindoro ini tidak membahayakan.
"Jadi asap itu tergantung arah angin, jika arah anginnya ke bawah maka tidak menutup kemungkinan bau belerang bisa dirasakan oleh warga, tetapi itu tidak berbahaya," katanya.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor:
Zuhdiar Laeis
COPYRIGHT © ANTARA 2024