Logo Header Antaranews Jateng

Masyarakat Bengkalis Muak, Tak Percaya pada Pejabat Korup

Jumat, 6 Mei 2016 11:40 WIB
Image Print
Ilustrasi. Ketua Balegda DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menjawab pertanyaan wartawan seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (28/4/16). Taufik diperiksa KPK sebagai saksi terkait kasus dugaan suap pembahasan Raperda Reklamasi Teluk Jakarta de
Bengkalis, Antara Jateng - Sebagian masyarakat Bengkalis, Provinsi Riau menyayangkan banyaknya pejabat di Pemerintah Kabupaten Bengkalis yang ikut terlibat dalam kasus korupsi baik itu kasus Bansos maupun kasus PT Bumi Laksamana Jaya (BLJ) yang telah merugikan Negara hingga miliaran rupiah.

"Kita sangat menyayangkan hal ini, kenapa bisa begini tidak ada yang tahu, apakah lemah iman atau pun sudah menjadi tradisi para pejabat untuk melakukan korupsi uang rakyat ini," kata salah seorang pemuka masyarakat yang menjadi imam masjid di Desa Ketam Putih, Romadhan (60).

Ia mengatakan, tindakan korupsi secara berjamaah yang terjadi di pemerintah Bengkalis ini menurutnya jelas terlihat bahwa niat para pejabat bukanlah untuk memimpin dengan benar, melainkan sebaliknya, berniat hanya untuk memperkaya diri.

"Jika hal ini terjadi terus menerus maka hancurlah Bengkalis, tidak ada yang bisa dipercaya lagi, sebenarnya gaji mereka saja sudah mencukupi untuk kebutuhan hidup, namun dikarenakan hanya mengikuti nafsu ya beginilah jadinya, berakhir dipenjara, keluarga sengsara, kenikmatan sementara, juga banyak harta disita, dan ujung-ujungnya susah sendiri," katanya.

Dijelaskannya, jika sebelumnya mantan Ketua dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jamal Abdillah, dan beberapa anggota lainnya ditahan terkait kasus korupsi Bansos, kini ketua DPRD yang menjabat sekarang ini juga sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi, mantan Bupati bahkan Sekda yang menjabat sekarang juga ikut terseret.

"Jika hukuman korupsi ini masih tergolong ringan, maka para koruptor ini tidak akan jera, mereka akan menganggap enteng hukuman itu," ujarnya lagi.

Sementara itu, masyarakat lainnya juga turut menyayangkan apa yang terjadi di pemerintah Kabupaten Bengkalis saat ini.

"Kita heran, padahal pejabat sebelum dilantik pasti sudah bersumpah, namun tersangka korupsi masih menjamur, itu baru yang terlihat, belum lagi kasus-kasus yang belum terungkap, mau jadi apa Bengkalis jika yang memimpinnya korupsi," kata Zainun yang telah berumur hampir 80 tahun ini.

Ia menjelaskan, banyaknya tersangka korupsi yang terjadi karena kurang kesadarannya dari diri seseorang, dan hanya mementingkan hidup sendiri, disamping itu memang sudah berniat menyimpang sebelum menjabat jadi pemimpin.

"Mereka mungkin lupa semua harta benda akan dipersoalkan nantinya, mereka lupa karena terlalu mengedepankan nafsu," katanya menjelaskan.

Pewarta :
Editor: Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024