Perwakilan Museum Sabah Kagumi Lawang Sewu
Sabtu, 14 Mei 2016 06:46 WIB
"Tampak kerja pemeliharaan bangunannya cukup baik. Terjaga aspek konservasinya, teratur. Lansekapnya menarik," kata Senior Curator Museum Sabah Su Chin Sidih di Semarang, Jumat.
Su Chin datang bersama Director of Sabah Museum, Sintiong Gelet, sebagai bagian dari delegasi internasional "Museum Mart" yang berkunjung ke bangunan bersejarah yang dibangun pada 1904 itu.
Selain delegasi dari Museum Sabah, hadir pula delegasi dari museum-museum yang ada di Indonesia, seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi, hingga Papua.
Menurut Su Chin, kondisi kedua museum memang berbeda, tetapi setidaknya ada beberapa inspirasi yang muncul dari kunjungannya ke Museum Lawang Sewu yang bisa diaplikasikan di Museum Sabah.
"Lansekap di sini menjadikan suasana lebih santai. Selama ini orang menganggap museum 'boring' (membosankan). Namun, suasana di sini menciptakan kesan rileks dan menyenangkan," katanya.
Tak heran, kata dia, banyak orang yang berkunjung ke Museum Lawang Sewu yang setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan sejak diresmikan 2010 lalu, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Di Museum Sabah, kata dia, banyak juga wisatawan yang berkunjung, baik dari dalam maupun luar negeri yang berkisar 600 ribu orang/tahun, dan 50 persen di antaranya merupakan kalangan pelajar.
Lawang Sewu, diakuinya, merupakan salah satu kekayaan cagar budaya yang dimiliki Kota Semarang, sebab banyak sekali bangunan peninggalan sejarah yang masih bisa dinikmati di Kota Atlas.
"Di Kota Kinabalu, Sabah, tinggal tersisa dua bangunan peninggalan Perang Dunia I, yakni Menara Jam Atkinson yang dibangun pada 1918 dan Bangunan Pejabat Pos yang dibangun 1920," katanya.
Kedua bangunan bersejarah itu terpelihara baik, dan salah satunya masih difungsikan untuk aktivitas perkantoran, yakni Bangunan Pejabat Pos yang kini digunakan sebagai Sabah Tourism Board.
Sementara itu, Manager Museum Manajemen PT Kereta Api Indonesia Sapto Hartoyo mengapresiasi kunjungan delegasi internasional ke Lawang Sewu sehingga bisa saling belajar pengelolaan.
"Lawang Sewu sudah menjadi 'magnet' untuk wisatawan. Pengunjung selalu meningkat. Kalau hari biasa berkisar 1.000-2.000 wisatawan/hari, sementara hari libur bisa 7.000 wisatawan/hari," katanya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2025