Logo Header Antaranews Jateng

Pasar Paingan bisa Tarik Wisatawan

Jumat, 1 Juli 2016 22:22 WIB
Image Print
Sekelompok pemerhati tradisi dan budaya melakukan aksi keprihatinan terkait rencana Pemkot Magelang merelokasi pedagang Pasar Paingan, sambil menunggu buka puasa di Alun-Alun Kota Magelang, Minggu (26/6) sore. (Hari Atmoko/dokumen).
Magelang, Antara Jateng - Pasar Minggu Paing atau Pasar Paingan yang digelar setiap 35 hari sekali di Alun-Alun Kota Magelang, Jawa Tengah, bisa dikembangkan untuk menarik wisatawan berkunjung ke daerah ini.

"Pasar Paingan yang digelar bersamaan pengajian di Masjid Jami Kauman tersebut seharusnya ditata bukan digusur," kata Edi Sutrisno mantan anggota DPRD Kota Magelang tersebut di Magelang, Jumat.

Ia mengatakan hal tersebut dalam diskusi interaksional yang diselenggarakan Forum Peduli Pelestarian Pasar Paingan di Langgeng Gallery Magelang.

Menurut dia, Paingan bukanlah sebuah pasar karena tanpa infrastruktur dan lebih tepat sebagai festival yang bisa yang bisa menarik masyarakat luar Magelang untuk berkunjung.

"Kami sangat prihatin, mengapa kebijakan publik Wali Kota Magelang tidak rasional dengan menggusur Paingan," katanya.

Pengasuh Ponpes Tegalrejo KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) mengatakan agama dan perdagangan tidak bisa dipisah. Islam masuk ke Indonesia masuk melalui perdagangan.

"Paingan tidak bisa berdiri sendiri, ada perdagangan, dan pengajian. Kalau menggaruk yang terasa gatal saja jangan ke lainnya," katanya.

Ia menuturkan kalau yang dipermasalahkan sampah, kegatan yang lain juga menimbulkan sampah. Kalau hal ini yang menjadi masalah maka pemuda Kauman pasti bisa mengatasnya.

"Kami berharap ada kearifan dari para pengambil kebijakan di Kota Magelang," katanya.

Ketua Takmir Masjid Jami, Miftah mengatakan keberadaan Pasar Paingan selama ini tidak mengganggu pengajian di masjid.

Ia mengatakan justru mereka berdagang atau mencari nafkah sambil mendengarkan pengajian.

"Kami tidak merasa terganggu dengan adanya pasar tersebut. Mereka jualan sambil mengaji, mereka tidak korupsi dan halal," katanya.

Seorang pedagang Pasar Paingan, Mujiah mengaku sudah puluhan tahun berjualan kacang rebus setiap Minggu pahing.

"Kami berharap Pasar Paingan tetap dipertahankan," katanya.


Pewarta :
Editor: M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2025