Logo Header Antaranews Jateng

Kartunis 66 Negara Ramaikan Lomba Kartun Transportasi

Selasa, 4 April 2017 18:55 WIB
Image Print
Ilustrasi - Lomba Kartun (ANTARA Foto/Irwansyah Putra)
Semarang, ANTARA JATENG - Ratusan kartunis dari 66 negara meramaikan Lomba Astra Motor International Cartoon Contest 2017 yang mengangkat "Transportasi" dengan subtema "Etika Berlalu-lintas".

"Kami telah menerima sebanyak 1.404 karya dari 508 kartunis. Karya dalam bentuk digital," kata Komisioner Lomba Astra Motor International Cartoon Contest 2017 Jitet Koestana di Semarang, Selasa.

Sejak dibuka 5 Januari hingga batas akhir pengiriman karya pada 31 Maret 2017, ia mengaku jumlah peserta yang mengikuti lomba yang menggandeng Semarang Cartoon Club (Secac) itu cukup fantastis.

Panitia, kata dia, telah melakukan seleksi awal terhadap ribuan karya untuk menentukan 300 karya sebagai nominator pada Minggu (2/4) yang dilakukan tim juri didampingi tim kreatif dari Secac.

Penyeleksian dilakukan di rumah Darminto M. Sudarmo, pengamat humor Indonesia yang juga salah satu tim juri sehingga akhirnya didapatkan 300 karya kartun yang dinobatkan sebagai nominator.

"Karena jumlah karya yang teramat banyak, proses seleksi memang memakan waktu cukup lama. Dari pagi hingga petang. Bahkan, tim juri sampai harus berinstirahat tiga kali," kata kartunis senior Semarang itu.

Namun, diakuinya, ada beberapa temuan yang mengagetkan dari karya-karya yang dikirimkan, salah satunya banyak karya yang bagus dari teknik menggambarnya, tetapi tidak memiliki pesan yang disampaikan.

"(Karyanya, red.) perlu diolah lagi. Apa yang mau disampaikan oleh kartunis tidak jelas. Ya, perlu belajar semiotika dan menggali ide," tegasnya.

Akan tetapi, kata dia, ada pula temuan positif yang mengagetkan dengan munculnya nama-nama kartunis baru yang kebanyakan masih remaja dan tidak tergabung dalam komunitas kartun manapun.

"Ini kabar gembira untuk dunia kartun Indonesia, yakni munculnya nama-nama kartunis baru. Kebanyakan masih remaja dan tidak ikut komunitas apapun, namun mereka mampu menunjukkan kualitasnya," katanya.

Dari dalam negeri, kata dia, pesertanya memang paling banyak, yakni 218 kartunis yang secara teknis, termasuk teknik menggambarnya tidak kalah dengan kartunis-kartunis dari luar negeri.

Untuk peserta dari luar negeri, di antaranya dari Afghanistan, Algeria, Argentina, Austria, Azerbaijan, Bangladesh, Belarus, Bosnia, Belgia, Bulgaria, Kanada, Tiongkok, Jerman, dan Belanda.

"Kalau untuk ide memang masih kalah. Kartunis luar, kebanyakan akarnya lebih kuat. Sekali gambar, gagasannya matang," katanya.

Sementara itu, Darminto menambahkan lemahnya ide dalam pembuatan kartun lebih karena tidak diasah, sebab kartunis harus bisa mengamati, mengevaluasi, dan menganalisi masalah sosial yang ada.

"Itulah peran kelompok kartunis untuk mengarahkan. Jika perlu, datangkan pakar untuk berdiskusi. Penjurian kami lanjutkan 8 April 2017 dan hasil lomba diumumkan pada 25 April 2017," pungkasnya.



Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024