LPB Muhammadiyah Cek Kesehatan Korban Banjir Bandang Grabag
Kamis, 4 Mei 2017 17:21 WIB
"Pelayanan medis menjadi kebutuhan penting warga yang menjadi korban bencana alam itu, karena kondisi mereka tentu kelelahan secara fisik dan psikologis. Dibutuhkan pemantauan kesehatan mereka secara rutin," kata Sekretaris LPB Muhammadiyah Kabupaten Magelang Anang Arfianto di sela kegiatan itu di Magelang, Kamis.
Banjir bandang yang menerjang dua desa di Kecamatan Grabag pada 29 April 2017 itu, mengakibatkan 13 warga meninggal dunia, sejumlah lainnya luka, puluhan rumah warga dan fasilitas umum rusak, serta ratusan warga mengungsi ke masjid dan rumah tetangga.
Ia menjelaskan tentang pentingnya pengecekan kondisi kesehatan warga setempat, antara lain sebagai salah satu bahan menentukan langkah penanganan bantuan lebih lanjut.
"Sehingga penanganan kesehatan menjadi lebih tepat dan sesuai kebutuhan," katanya.
Tim kesehatan yang diturunkan dalam aksi sosial itu, berasal dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang, Rumah Sakit Aisyiyah Muntilan, dan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Temanggung.
Ia mengatakan Tim LPB Muhammadiyah Pusat dan Provinsi Jawa Tengah juga terlibat dalam aksi sosial tersebut.
Pihaknya juga membuka posko tanggap darurat sebagai pusat koordinasi relawan dan tempat meletakkan bantuan logistik sebelum disalurkan kepada warga setempat.
"Untuk pengumpulan dan penyaluran bantuan kami juga bekerja sama dengan Lembaga Zakat, Infaq, Sodaqoh Muhammadiyah (LazisMu)," ujarnya.
Seorang petugas kesehatan yang tergabung dalam tim itu, Marlina Arny Widowati, mengatakan warga mendapatkan pelayanan pengecekan tekanan darah dan pengobatan luka ringan.
Mereka, katanya, juga mendapatkan obat-obatan sesuai keperluan.
Masyarakat yang terkena dampak bencana tersebut, ujarnya, harus selalu menjaga kesehatan dengan cara istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan dan minuman secara teratur.
Pewarta : Hari
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024