Logo Header Antaranews Jateng

Boneka Superhero dan Tokoh Pewayangan dari Solo Diminati Konsumen

Rabu, 27 September 2017 08:42 WIB
Image Print
Seorang pengrajin action karakter superhero sedang melakukan proses produksi di Ridho Bengkel Toys di Jalan Samratulangi No.3 RT 6 RW 10 Manahan, Solo, Rabu (27/9). (Foto: ANTARAJATENG.COM/Bambang Dwi Marwoto)
Solo, ANTARA JATENG - Kerajinan "action figure" karakter superhero atau tokoh pewayangan yang diproduksi seorang pengrajin di Jalan Samratulangi No. 3 RT 6 RW 10 Manahan, Solo, cukup menjanjikan karena sedang tren banyak diminati konsumen.

Seorang pengrajin, Leonardus Ridho Sukma Wijaya (33) warga Jalan Samratulangi No. 3 RT 6 RW 10 Manahan, Solo, Rabu, mengatakan, dirinya menggeluti bisnis membuat "action figure" karakter superhero tersebut berawal dari hobi kini berkembang menjadi penghasilan tetap yang mendatangkan rejeki cukup lumayan.

Menurut Ridho, berawal pada 2010 ketika dirinya sebagai pencinta "action figure" ada yang rusak perlu dimodifikasi. Awal dari itu, Ridho melakukan modifikasi agar tidak bosan dengan bentuk yang sama.

"Saya mulai dari hanya iseng itu, ternyata banyak disukai oleh teman-temannya sesama penyukai action figure hingga para kolektor," kata Ridho yang mengaku lulusan sekolah jurusan Instalasi Listrik di SMK di Solo.

Ridho kemudian membuka "Ridho Bengkel Toys" pada 2010, dengan menerima order merombak, memperbaiki dan memperbarui action figure. Konsumen yang hendak menggunakan jasanya dengan cara melalui internet facebook atau Whatsapp (WA) atau bertemu langsung di bengkelnya ternyata luar biasa.

"Order yang diterima ternyata cukup luar biasa datang dari berbagai daerah di Indonesia seperti Solo, Semarang, Jakarta, Surabaya, Kalimantan, dan Sumatera," kata Ridho.

Menurut dia, dirinya memulai pekerjaan tersbeut dengan melepasi per-bagian action figure, jika ada kerusakan akan diperbaiki agar kembali seperti fungsi awal. Bagian-bagian ini, kemudian diampelas sebelum akhirnya dicat sehingga seperti baru kembali.

"Saya untuk mengganti salah satu bagian tubuh, misal dengan cara mencetak lagi menggunakan bahan baku resin sesuai kebutuhan. Catnya kebanyakan menggunakan `acrylic`. Baru kemudian ditambahkan aksesoris sesuai keinginan konsumen," katanya.

Menurut dia, untuk menerima order perbaikan setiap action figure rata-rata ongkosnya antara Rp35 ribu hingga Rp75 ribu karena dihitung per bagian yang perlu diperbaiki. Hasil bengkel perbaikan action figure lumayan bisa mencapai hingga Rp4 juta per bulan.

Bahkan, Ridho kini juga menerima pesanan membuat action figure karakter superhero seperti Kamen Rider RX, Superman, dan ada tokoh atau negarawan.

Harga pesanan action figure tokoh dengan ukuran tinggi sekitar 15 centimeter sekitar Rp1 juta hingga dua juta rupiah atau tergantung tingkat kesulitan. Orderan melalui on line datang dari berbagai daerah, dan dengan kemampuan produksi rata-rata hanya empat hingga lima buah action figure.

"Saya rata-rata hanya bisa memproduksi empat hingga lima buah per bulan. Proses cetakaan masternya dari tanah liat untuk bagian-bagiannya dengan bahan baku silikon. Setelah itu, finissing dengan pewarnaan sesuai oderan," katanya.

Hasil dari bisnis membuat kerajinan action figure karakter superhero atau tokoh pewayangan seperti Gatotkaca, Wiro Sableng, dan negarawan tersebut cukup lumayan, rata-rata sekitar Rp4 juta hingga Rp5 juta per bulan.


Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024