Dinkes: Sukkma Koboy Berdayakan Masyarakat Bidang Kesehatan
Kamis, 12 Oktober 2017 20:54 WIB
Terbentuknya sukarelawan di bidang kesehatan ini didukung beberapa unsur komunitas dan masyarakat luas secara langsung. Langkah positif Dinkes ini butuh dukungan semua pihakBoyolali, ANTARA JATENG - Sukarelawan Kesehatan Kader Muda Komunitas Boyolali (Sukkma Koboy) turut mengambil peranan dalam mengatasi masalah terkait dengan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan di Kabupaten Boyolali, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, dokter Ratri S. Survivalina.
"Pelayanan kesehatan di Boyolali harus bergeser dari pelayanan pengobatan diarahkan ke pencegahan sehingga warga jangan sampai ada yang jatuh sakit dan jika sakit dicegah agar tidak lebih parah," katanya di sela acara Lokakarya Sukkma Koboy 2017 di Azhima Resort and Convention Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak di Boyolali, Kamis.
Kegiatan yang dibuka Wakil Bupati Boyolali M. Said Hidayat itu, diikuti sekitar 300 peserta berasal dari 70 komunitas yang tersebar di 19 kecamatan di Kabupaten Boyolali.
Dengan adanya program tersebut, pihaknya mulai menggerakkan masyarakat agar membiasakan hidup bersih dan sehat.
Ia menjelaskan penanganan masalah kesehatan tidak cukup hanya dibebabkan kepada pihak birokrasi karena jumlah personelnya terbatas.
"Kami mempunyai keinginan merekrut kader kesehatan dari komunitas yang ada di Boyolali, untuk mengajak masyarakat di lingkungannya lebih baik melakukan pencegahan dengan hidup sehat," kata Ratri.
Ia mengakui saat ini terjadi penurunan jumlah kader kesehatan, seperti di posyandu dan para petugas kesehatan di daerah-daerah.
Oleh karena itu, pihaknya melakukan terobosan dengan mengambil kader kesehatan dari kelompok komunitas di Boyolali. Mereka berperan penting dalam memberikan wawasan kesehatan kepada masyarakat dan menjadi penggerak kesehatan masyarakat di komunitas masing-masing.
"Kami berharap Sukkma Koboy ke depan memiliki program gerakan masyarakat hidup sehat yang nantinya ada tiga kegiatan penting, yakni mengampanyekan olah fisik minimal 30 menit per hari, makan buah dan sayuran 600 gram per hari, serta cek kesehatan secara teratur. Kami menilai ketiga kebiasaan ini sering terlupakan karena kesibukan dan teknologi serta transportasi," kata Ratri.
Wakil Bupati Boyolali M. Said Hidayat mengatakan kegiatan tersebut sebagai tindak lanjut dari langkah-langkah yang sudah dilakukan sebelumnya oleh Dinkes untuk menciptakan "Boyolali Membangun dan Boyolali Sehat".
Ia mengharapkan kegiatan Sukkma Koboy terus ditingkatkan melalui inovasi promosi kesehatan sehingga dapat menjadi suatu langkah positif dalam menyiapkan generasi di bidang kesehatan.
"Terbentuknya sukarelawan di bidang kesehatan ini didukung beberapa unsur komunitas dan masyarakat luas secara langsung. Langkah positif Dinkes ini butuh dukungan semua pihak," katanya.
Ia mengharapkan Sukkma Koboy berperan dalam sosialisasi tentang pentingnya kesehatan di lingkungan masyarakat.
Jika seluruh elemen masyarakat bersatu untuk mempromosikan kesehatan, katanya, hal itu bisa mewujudkan "Boyolali Sehat".
"Hal ini, seperti tujuan Bupati Boyolali Seno Samodro, `Berlari dan Boyolali Sehat`," katanya.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025