BPJS Ketenagakerjaan bagikan 750 paket sembako murah
Rabu, 16 Mei 2018 15:38 WIB
"Pada 'shift' pertama, sudah 116 paket sembako yang terjual," kata Kepala Bidang Keuangan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Mapajahit Kristiana Martanti di Semarang, Rabu.
Ia menjelaskan pasar murah tersebut diselenggarakan dalam tiga "shift" untuk memfasilitasi masyarakat sekitar dan pekerja pabrik yang jam kerjanya berbeda-beda menyesuaikan "shift".
Pada pasar murah itu, kata dia, disiapkan total sebanyak 750 paket berisi beras lima kilogram, minyak goreng empat liter, gula pasir tiga kg, dan tiga bungkus mi instan.
"Paket sembako itu nilainya sekitar Rp150-160 ribu, namun menjualnya hanya Rp75 ribu karena disubsidi melalui program tanggung jawab sosial lingkungan BPJS Ketenagakerjaan," katanya.
Sasarannya, kata dia, masyarakat sekitar dan tenaga kerja yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dibuktikan dengan lampiran fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu peserta.
Pemberitahuan terkait penyelenggaraan pasar murah itu, kata dia, sudah disampaikan kepada kalangan perusahaan yang menjadi mitra melalui Human Resource Development (HRD) masing-masing.
"Makanya, kami buat jadi tiga 'shift' mulai pukul 08.00-19.00 WIB. Kan ada pekerja yang dapat 'shift' pagi, ada yang malam. Jadi, mereka bisa menyesuaikan 'shift'nya," katanya.
Kristina mengatakan penyelenggaraan pasar murah itu serentak, khususnya di BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jawa Tengah, antara lain di cabang Yogyakarta, Surakarta, dan Semarang Majapahit.
"Sebenarnya, pasar murah ini sudah beberapa kali kami gelar. Namun, sebelumnya tersentralisasi di Kanwil Jateng. Untuk tahun ini, didistribusikan pelaksanaannya di cabang-cabang," katanya.
Diharapkan, kata dia, penyelenggaraan pasar murah itu bisa membantu masyarakat yang membutuhkan dalam memenuhi kebutuhannya menjelang bulan Ramadhan, sekaligus mengenalkan BPJS Ketenagakerjaan.
"Ya, sekaligus sebagai upaya meningkatkan 'brand awareness'. Khususnya, bagi masyarakat yang belum mengenal program-program BPJS Ketenagakerjaan. Perlu edukasi, sosialisasi, dan pembinaan," katanya.
Ia menyebutkan jumlah tenaga kerja penerima upah yang menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Majapahit sebanyak 122.067 pekerja, sementara bukan penerima upah (BPU) sebanyak 10.965 orang.
"Dilihat dari jumlah tenaga kerja aktif di wilayah kami masih banyak yang belum terdaftar, apalagi untuk sektor informal, seperti pengemudi taksi dan ojek 'online, pemilik warung kelontong," katanya.
Untuk pembayaran klaim, kata dia, hingga periode 30 April 2018 untuk Jaminan Hari Tua (JHT) sebanyak 5.862 klaim dengan nilai Rp45,8 miliar, 423 klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp1,57 miliar.
"Untuk Jaminan Kematian (JKM) sebanyak 50 klaim senilai Rp1,34 miliar, sementara Jaminan Pensiun 119 peserta senilai Rp192 juta. Dari 119 peserta, 103 peserta adalah penerima manfaat jaminan pensiun berkala," kata Kristina.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2025