Ini prediksi Uruguay versus Rusia: Siapa yang terbaik
Senin, 25 Juni 2018 14:25 WIB
Sama-sama mengantungi enam poin setelah memenangi dua pertandingan pertama mereka dan hanya dipisahkan oleh selisih poin, Rusia dan Uruguay terpaksa harus tidak mempedulikan siapa lawan mereka pada 16 Besar nanti.
Baik juara grup maupun runner up grup, mereka tetap bakal menghadapi oposisi yang angker pada babak selanjutnya karena dua calon lawan mereka adalah tim-tim menyeramkan di dunia, antara bekas juara dunia Spanyol dan juara Eropa, Portugal. Oleh karena itu, pertandingan di stadion berkapasitas 41.970 tempat penduduk di Samara mulai pukul 18.00 waktu setempat itu tidak akan menjadi ajang untuk memilih calon lawan untuk babak gugur nanti.
Perkiraan SUSUNAN PEMAIN:
Pelatih Oscar Tabarez diperkirakan melakukan perubahan pada barisan tengah dan mungkin pula taktik bermain dengan memasukkan Lucas Torreira. Tabarez sendiri tidak akan kesulitan menyusun tim terbaik karena semua opsi bagus sudah tersedia di depan dia.
Uruguay: Fernando Muslera; Martin Caceres, Jose Gimenez, Diego Godin, Diego Laxalt; Carlos Sanchez, Lucas Torreira, Rodrigo Bentancur, Giorgian De Arrascaeta; Luis Suarez, Edinson Cavani.
Bek kiri Yuri Zhirkov yang cedera sewaktu menghadapi Mesir kemungkinan sudah bisa turun bermain, tapi gelandang Alan Dzagoev yang cedera hamstring saat melawan Saudi kemungkinan tidak diturunkan sampai pertandingan babak knockout. Sebaliknya, berkat penampilan solid pada dua pertandingan pertama, gelandang kiri Denis Cheryshev yang sudah mencetak tiga gol, sudah tak mungkin lagi dicampakkan dari starting-eleven, walaupun pada 11 penampilannya bersama Rusia sebelum kickoff Piala Dunia gagal mencetak gol.
Rusia: Igor Akinfeev; Mario Fernandes, Ilya Kutepov, Sergey Ignashevich, Yuri Zhirkov; Roman Zobnin, Yuri Gazinksy; Aleksandr Samedov, Aleksandr Golovin, Denis Cheryshev; Artem Dzyuba.
RUSIA
Rusia jelas bakal menghadapi lawan yang paling tangguh di grup ini, Uruguay. Kedua negara sudah memastikan diri maju babak gugur 16 Besar. Yang tersisa di antara mereka sekarang adalah pembuktikan siapa di antara mereka yang pantas menyandang gelar terbaik.
Menang besar 5-0 melawan Arab Saudi dan 3-1 melawan Mesir, telah memupus pandangan miring terhadap Rusia yang sebelum kickoff Piala Dunia tampil rapuh. Tetapi, pada dua pertandingan pertama fase grupnya, Rusia telah menunjukkan diri sebagai tim yang kompak di mana para pemain bahu membahu menyerang dan bertahan.
"Ini kumpulan pemain yang bekerja sama baik sekali. Ini kumpulan pemain penuh solidaritas dan kohesi," kata pelatih Rusia Stanislav Chercesov seperti dikutip Associated Press.
Bagi Rusia, lolos ke 16 Besar ini adalah prestasi tertinggi sejak pasca-Uni Soviet. Tuan rumah masuk gelanggang Piala Dunia dengan menyandang peringkat FIFA terendah, pada nomor 70. Tetapi Rusia telah belajar dari semua kesalahan sehingga kini menjelma menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan. "Kami telah belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah membuat kami tidak berhasil di masa lalu," kata Chercesov.
Chercesov lalu menyebut daya jelajah pemain-pemainnya sebagai salah satu faktor yang dapat memenangkan pertandingan melawan Uruguayi. Chercesov ingin menyatakan pemain-pemainnya tak akan pernah surut mengejar dan merebut bola, sekaligus mengganggu ritme permainan lawan.
Masih ada satu faktor lagi yang menguntungkan Rusia yang disebut Chercesov pendorong besar. "Motivasi terbesar kami adalah ertanding di kandang sendiri dan publik mendukung kami," kata Chercesov seperti dikutip Sky Sports.
URUGUAY
Uruguay jelas jauh lebih hebat dibandingkan dengan dua lawan Rusia sebelumnya. Negeri ini sudah 12 kali mengadu untung dalam Piala Dunia yang dua di antaranya mereka juarai pada 1930 dan 1950. Terakhir mereka finis urutan empat pada Piala Dunia 2010 serta melenggang ke 16 Besar empat tahun silam di Brasil.
Uruguay tahu pasti bahwa menang, kalah atau seri melawan Rusia, tidak akan mengubah skenario bahwa mereka tetap ditunggu lawan-lawan tangguh pada 16 Besar nanti, entah Spanyol atau Portugal.
Oleh karena itu, alih-alih mengistirahatkan para pemain inti, Oscar Tabarez malah memandang laga terakhir fase grup melawan Rusia itu sebagai pemanasan dalam menghadapi laga jauh lebih penting melawan Spanyol atau Portugal. Untuk itu, kemungkinan besar dia tidak akan banyak mengubah formasi dan pola pertandingan.
"Pertandingan ini peluang terbesar kami untuk menguji kemajuan-kemajuan (yang dicapai) tim," kata Tabarez seperti dikutip Associated Press.
Faktanya, Uruguay memang terlambat panas, dari semula tampil tidak terlalu istimewa sewaktu menghadapi Mesir, namun grafik menanjak setelah melawan Saudi. Kini, Tabarez berusaha menguji peningkatan performa itu lewat pertandingan melawan Rusia.
Situasi Uruguay sekarang itu mirip dengan situasi yang dihadapi negara itu pada Copa Amerika 2011 di mana saat itu Uruguay awalnya tampil biasa-biasa, sampai kemudian grafik permainan menanjak hingga menjadi juara. "Waktu itu kami tahu kami tidak boleh gagal pada babak knockout pertama dan saat itu kami harus menghadapi Argentina, dan pada akhirnya kami menang," kata Tabarez.
Uruguay percaya skenario 2011 itu bakal terulang di Rusia, apalagi mereka memiliki superstar-superstar seperti Luis Suarez, Edinson Cavani, dan Diego Godin yang bisa membawa La Celeste menggulung Rusia guna memastikan yang terbaik di grup ini.
STATISTIK
- Rusia dan Uruguy sudah pernah bertemu satu kali dalam laga persahabatan pada 2012 di Moskow yang berakhir seri 1-1. Gol Uruguay dicetak oleh Luis Suarez.
- Uruguay sudah pernah berhadapan tujuh kali sewaktu Rusia masih menjadi bagian Uni Soviet, termasuk pada Piala Dunia 1962 dan 1970. Pada total pertemuan ini, Uni Soviet menang enam kali, sedangkan Uruguay hanya menang sekali pada Piala Dunia 1970.
- Rusia dan Uruguay sudah memastikan diri lolos ke 16 Besar setelah memenangkan dua pertandingan pertama fase grup mereka.
- Uruguay harus memenangkan pertandingan ini demi finis sebagai juara Grup A karena jika seri Rusia-lah yang bakal memuncaki grup mengingat unggul selisih gol. Rusia hanya perlu seri untuk lolos dengan status juara grup.
- Runner up grup ini akan menghadapi juara Grup B di mana saat ini Spanyol memuncaki klasemen berkat selisih gol lebih baik dari Portugal. Sebaliknya juara Grup A bakal menghadapi runner up B yang saat ini dipegang Portugal yang tak kalah tangguh dari Spanyol.
- Jika dijumlahkan seberapa jauh semua pemain berlari selama dua pertandingan pertama Piala Duni 2018, maka para pemain Rusia adalah yang paling jauh berlari dengan menempuh jarak 233 km. Di bawah Rusia, ada Australia yang terpaut 8 km di bawah.
- Rusia, dan Inggris setelah mengalahkan Panama 6-1, adalah tim-tim pencetak gol terbanyak dalam turnamen itu sejauh ini, masing-masing delapan gol.
- Delapan gol Rusia dan Inggris dari dua pertandingan pertama mereka itu sama dengan total gol yang dicetak Spanyol saat menjuarai Piala Dunia 2010.
- Rusia sejauh ini sudah mencetak dua gol lebih banyak dibandingkan dengan jumlah gol yang mereka torehkan pada Piala Dunia 2002 dan 2014.
- Uruguay untuk pertama kalinya berhasil memenangkan dua pertandingan pertamanya dalam sebuah Piala Dunia, sejak Piala Dunia edisi 1954.
- Rusia (Uni Soviet) selalu kalah pada empat pertemuan terakhirnya dengan tim-tim Amerika Selatan, termasuk pada Piala Dunia 1970 melawan Uruguay.
- Uruguay memenangi dua pertandingan terakhir Piala Dunia mereka saat melawan tim-tim Eropa (Inggris dan Italia), namun tidak pernah menang dalam 15 pertemuan sebelum itu dengan tim-tim Eropa (enam kali seri, dan sembilan kali kalah).
- Tiga negara Eropa terakhir yang menjadi tuan rumah Piala Dunia sebelumnya selalu selalu menjadi juara grup (Jerman pada 2006, Prancis 1998, Italia 1990).
PREDIKSI SKOR:
Sport Illustrated: 1-0 untuk Uruguay
101greatgoals.com: 2-1 untuk Rusia
Evening Standard: 1-0 untuk Rusia
Pewarta : Jafar M Sidik
Editor:
Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024