Logo Header Antaranews Jateng

Gagal lolos ke 16 besar karena jumlah kartu kuning, Senegal mengaku pantas tersisih

Jumat, 29 Juni 2018 07:50 WIB
Image Print
Penyerang tim nasional Senegal Mbaye Niang (kiri) bersama rekan-rekannya merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Polandia dalam laga penyisihan Grup H Piala Dunia 2018 di Stadion Spartak, Moskow, Rusia, Selasa (19/6/2018). (AFP/Patrik STOLLARZ) (AFP/Patrik STOLLARZ/)
Jakarta (Antaranews Jateng) - Pelatih Senegal Aliou Cisse mengakui timnya memang tidak layak lolos ke fase knockout Piala Dunia 2018 setelah menjadi tim pertama yang tersingkir karena aturan peringkat fair play, Kamis malam tadi.

Menyusul kekalahan 0-1 dari Kolombia, Senegal tersisih gara-gara catatan kartu kuningnya lebih buruk dari pada Jepang. Senegal enam kartu kuning, sedangkan Jepang empat kartu kuning.

Peringkat fair play untuk pertama kali digunakan dalam menentukan tim-tim yang lolos dengan poin sama pada sebuah Piala Dunia. Cisse sama sekali tidak menentang aturan baru itu meskipun aturan itu pula yang menyingkirkan tim asuhannya.

"Kami tidak lolos karena fair play. Kami punya poin fair play lebih kecil dan Senegal tidak lolos karena kami memang tidak layak. Ini aturan. Kami harus menghormatinya," kata Cisse seperti dikutip ESPN.

"Tentu saja, kami lebih memilih tersisih dengan cara lain. Ini menyedihkan tapi kami tahu itu aturannya."

Senegal mendapat dua kartu kuning saat melawan Polandia dan tiga kartu kuning ketika melawan Jepang.

Ketersingkiran Senegal membuat Afrika mencatat hasil terburuk pada Piala Dunia sejak edisi 1982 di Spanyol ketika benua ini juga gagal menempatkan satu pun timnya dalam babak gugur.

Sebelum dikalahkan Kolombia, Senegal menyandang predikat satu dari tiga tim yang tidak pernah kalah pada fase grup Piala Dunia, setelah Wales dan Jerman Timur.
 

Pewarta :
Editor: Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024