Tanggul di Banyumas jebol, 16 rumah tergenang air (VIDEO)
Rabu, 16 Januari 2019 13:44 WIB
"Berdasarkan laporan yang kami terima, tanggul Sungai Angin ini jebol pagi tadi sekitar pukul 04.30 WIB akibat luapan air seiring dengan hujan lebat yang terjadi sejak Selasa (15/1) malam," kata Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas Ady Candra di Grumbul Karet, Kelurahan Sumpiuh, Kecamatan Sumpiuh, Banyumas, Rabu.
Oleh karena itu, kata dia, sedikitnya 16 rumah warga RT 03 RW 04 dan RT 04 RW 04 tergenang air yang keluar dari Sungai Angin melalui tanggul jebol tersebut.
Bahkan, lanjut dia, salah seorang warga bernama Sutiyah (70) terpaksa dievakuasi ke tempat yang aman karena rumahnya terendam air.
"Kebetulan posisi tanggul yang jebol tepat di belakang rumah Bu Sutiyah," jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan petugas gabungan yang terdiri atas personel Tagana, TNI/Polri, dan warga setempat segera melakukan penanganan darurat dengan memasang karung berisi pasir di titik tanggul yang jebol guna mengurangi genangan air di permukiman.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga memantau perkembangan luapan Sungai Angin karena dikhawatirkan akan menggenangi Dusun Clawer, Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh.
"Kalau hujan lebat kembali turun dan air Sungai Angin makin tinggi dikhawatirkan akan menggenangi wilayah Nusadadi," katanya.
Sementara itu, Camat Sumpiuh Abdul Kudus mengatakan Grumbul Karet di Kelurahan Sumpiuh merupakan daerah rawan banjir yang selalu dipantau ketika terus-menerus terjadi hujan lebat.
Menurut dia, pihaknya telah berupaya mengusulkan untuk dilakukan penanganan permanen terhadap tanggul Sungai Angin, yakni dengan memasang parapet maupun beronjong.
"Di titik-titik tertentu sudah terpasang karena daerah di sebelah timur Sungai Angin paling rawan genangan air," katanya.
Ia mengatakan penanganan paling ideal terhadap Sungai Angin sebenarnya berupa normalisasi karena sedimentasinya sudah terlalu tinggi.
Akan tetapi secara teknis dari pihak Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) Yogyakarta, kata dia, penanganan yang dilakukan baru berupa pembuatan parapet di tepi Sungai Angin.
Pewarta : Sumarwoto
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024