Logo Header Antaranews Jateng

PLTU Cilacap tingkatkan rasio elektrifikasi

Rabu, 27 Februari 2019 15:15 WIB
Image Print
Peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman, Ropiudin. (Foto: Wuryanti Puspitasari)
Negara-negara besar pun masih mengandalkan batubara sebagai sumber

Purwokerto (ANTARA) - Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap diperlukan sebagai upaya peningkatan rasio elektrifikasi di Indonesia, kata peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman, Ropiudin,
"PLTU Ekspansi Tahap I berkapasitas 1x660 MW di Cilacap sangat diperlukan untuk meningkatkan elektrifikasi dan kualitas listrik yang diterima di wilayah Jawa-Bali," katanya di Purwokerto, Rabu.
Ropiudin yang juga Sekretaris Pusat Penelitian dan Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (P3EBT) LPPM Universitas Jenderal Soedirman itu, menjelaskan rasio elektrifikasi Indonesia saat ini masih sekitar 91 persen.
"Wlayah Jawa Bali memerlukan banyak sumber energi listrik untuk menggerakkan industrialisasi, jasa dan penggerak ekonomi lainnya," katanya.
Peningkatan kapasitas listrik PLTU Cilacap, kata dia, akan memberikan dampak positif bagi percepatan pembangunan di Indonesia.
Selain itu, berkontribusi bagi pembangunan dunia dalam pencapaian salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) energi bersih dan terjangkau.
Untuk mencapai target elektrifikasi dan kesuksesan program listrik 35.000 MW, tambah dia, PLTU menjadi pilihan yang tepat.
"Negara-negara besar pun masih mengandalkan batubara sebagai sumber," katanya.
Dia menambahkan peningkatan rasio elektrifikasi akan memberikan dampak peningkatan roda perekonomian dan aspek pembangunan lainnya.
"Rasio elektrifikasi 100 persen merupakan fondasi untuk mencapai target Indonesia emas pada tahun 2045, menjadi negara tiga besar dunia," katanya.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap Ekspansi Tahap I berkapasitas 1x660 MW di Desa Karangkandri, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (25/2).
Sistem kelistrikan interkoneksi Jawa-Bali mendapatkan tambahan 660 MW setelah pengoperasian PLTU ekspansi di Cilacap tersebut.
Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Ignasius Jonan saat memberikan laporan dalam acara Peresmian PLTU Cilacap Ekspansi Tahap I mengatakan pembangkit yang menempati area seluas 38,28 ha tersebut dikembangkan anak perusahaan PT PLN (Persero) yakni PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) dan swasta PT Sumber Segara  Primadaya (S2P).

 



Pewarta :
Editor: Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024