Blangko terbatas, Disdukcapil Kudus optimalkan pelayanan KIA

Kamis, 5 September 2019 17:06 WIB

Dokumen - Seribuan kartu identitas anak yang sudah dicetak oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kudus, Jawa Tengah. ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif

Kudus (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah berupaya mengoptimalkan pelayanan Kartu Identitas Anak kepada anak-anak di daerah itu sesuai dengan stok blangko KIA.

Sekretaris Disdukcapil Kabupaten Kudus Putut Winarno di Kudus, Kamis, mengatakan pengadaan blangko KIA saat ini jumlahnya memang belum sesuai kebutuhan karena yang bisa disediakan 50.000 keping blangko.

Ia mengatakan permohonan KIA untuk usia lebih dari 5 tahun mencapai 127.000 anak sehingga pemenuhannya menunggu anggaran tahun berikutnya.

Baca juga: Terus bertambah, pemohon KIA di Kudus capai 47.867 orang

Pembuatan KIA, kata dia, baru dilayani pada Oktober 2019 setelah pengadaan 50.000 blangko terealisasi.

Pihaknya mengakui belum bisa memenuhi secara keseluruhan permohonan pembuatan KIA menyusul tingginya animo pemohon, sedangkan stok blangko untuk mencetak KIA masih terbatas.

"Untuk sementara, kami belum bisa melayani pembuatan KIA karena masih menunggu pengadaan blangko KIA," kata dia.

Meskipun tersedia puluhan ribu blangko, dia meminta pemahaman masyarakat bahwa Disdukcapil Kudus belum bisa mencetaknya secara serentak karena keterbatasan kemampuan alat cetaknya.

Baca juga: Pemkab Batang terbitkan 17.057 KIA

"Pencetakannya dilakukan bertahap sehingga masyarakat yang menginginkan anaknya memiliki KIA agar bersabar," ujarnya.

Jika penyediaan blangko sebelumnya dari pusat maka selanjutnya diserahkan kepada masing-masing daerah untuk dilakukan pengadaan dengan anggaran daerah.

Meskipun ada sejumlah keterbatasan, pihaknya tetap berupaya melayani secara optimal setiap permohonan KIA.

Namun, kata dia, masyarakat harus bersabar menunggu giliran menyusul kemampuan alat cetak dan ketersediaan blangko yang terbatas.

Baca juga: Blangko KIA habis, Kudus siapkan Rp200 juta untuk pengadaan blangko